Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gali Jalan Pintas Lewat Tembok Besar China, 2 Pekerja Diamankan

Kompas.com - 06/09/2023, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

BEIJING, KOMPAS.com - Pihak berwenang China telah menangkap dua pekerja konstruksi yang dituduh menggunakan ekskavator untuk menggali lubang di Tembok Besar di provinsi Shanxi tengah.

Biro Peninggalan Budaya Shanxi mengatakan bahwa kedua orang tersebut menggunakan ekskavator untuk menggali jalan pintas melalui Tembok Besar ke-32.

Dilansir dari UPI, tembok itu dibangun pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1644, di daerah Youyu, provinsi Shanxi, demikian laporan China Daily.

Baca juga: 2.000 Warga Korut Bisa Disiksa Jika Dipaksa Pulang dari China

Para tersangka telah diidentifikasi oleh polisi setempat sebagai seorang pria berusia 38 tahun dan seorang wanita berusia 55 tahun.

Polisi setempat diberitahu tentang kerusakan tersebut sekitar pukul 16.20 pada 24 Agustus.

Setelah mengikuti jejak dari lokasi yang rusak, petugas menemukan ekskavator dan sepasang tersangka.

Mereka kepada pihak berwenang bahwa mereka menggali lubang tersebut untuk membuat jalan pintas melalui tembok kuno untuk mengurangi jarak yang harus dilalui ekskavator untuk pekerjaan konstruksi mereka.

China Daily melaporkan bahwa bagian tembok tersebut telah rusak dan tak dapat diperbaiki lagi.

Baca juga: Xi Jinping Tak Hadiri KTT G20 India, China Diwakili PM Li Qiang

Tembok Besar China yang ikonik ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987.

Menurut badan PBB tersebut, tembok yang membentang sepanjang 13.000 mil di seluruh negeri ini mulai dibangun pada tahun 220 SM dan terus dibangun hingga abad ke-17.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com