Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yordania Akan Bangun Ibu Kota Baru di Gurun Hitam

Kompas.com - 29/06/2023, 20:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

AMMAN, KOMPAS.com - Gurun Hitam di Yordania menyimpan sejarah alam dan manusia selama jutaan tahun. Namun, semua itu akan berubah karena ada rencana pembangunan ibu kota baru di tepi gurun.

Kami berada 30 kilometer dari Qasr Mushash, sebuah pos perbatasan Romawi kuno di pinggiran timur Amman. Lokasi itu diusulkan menjadi ibu kota baru Yordania.

Perbukitan Levant telah berubah menjadi gurun vulkanik hitam yang datar.

Baca juga: Kota Gurun Petra Kebanjiran, Ratusan Turis Dievakuasi Saat Hujan Deras yang Langka Melanda Yordania

Tiba-tiba, sebuah drone militer meluncur di atas kepala, mungkin sedang dalam perjalanan untuk mengawasi medan perang di suatu tempat di dekat Irak atau Suriah.

Beberapa menit di ujung jalan terdapat Cagar Alam Azraq dan Suaka Margasatwa Shaumari, tempat kami berbaur dengan rusa dan menyaksikan pesawat kargo militer terbang di atas cakrawala.

Ini adalah Gurun Hitam Yordania, juga dikenal sebagai Harrat Al Sham, sebuah perbatasan yang memiliki banyak arti.

Lanskap yang keras menceritakan kisah peradaban masa lalu dan masa kini.

Reruntuhan bangunan peradaban Romawi, bangunan beton setengah jadi, pangkalan militer modern, dan kamp pengungsi berada menandai adanya jalan besar.

Dan melewati titik tertentu, tidak ada tanda-tanda kehidupan umat manusia di gurun ini.

Hampir tidak ada orang yang tinggal di sini kecuali orang Badui nomaden, yang mengembara di sekitar pagar hewan yang dipasang ribuan tahun sebelumnya oleh pemburu era prasejarah serta prasasti Safaitik kuno yang ditulis dalam dialek Arab yang mendahului kebangkitan Islam.

Meskipun kurang terkenal dibandingkan destinasi wisata Yordania lainnya seperti Petra dan Pilar Kebijaksanaan, Gurun Hitam menawarkan sejarah alam dan manusia selama jutaan tahun kepada pengunjung, termasuk lahan basah yang megah di padang pasir yang dialiri oleh oasis yang rentan.

Namun, gurun ini bisa berubah jika Pemerintah Yordania tetap pada keinginannya membangun ibu kota baru.

Proyek Kota Baru bertujuan untuk menciptakan ibu kota kedua di tepi Gurun Hitam pada 2050, menggunakan tanah murah untuk memikat penduduk Amman keluar dari pusat kota yang padat.

Beberapa ahli skeptis terhadap rencana tersebut; satu-satunya sumber air Gurun Hitam, Oasis Azraq, sebelumnya mengering karena pemompaan berlebihan dan harus dimunculkan lagi secara artifisial.

Baca juga: Pandora Papers: Raja Yordania Bangun Kerajaan Properti Rp 1,4 Triliun melalui Perusahaan Cangkang untuk Mengemplang Pajak

Ibu kota Yordania, Amman.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Ibu kota Yordania, Amman.
Proyek ini dapat mengubah lanskap Gurun Hitam yang indah. Atau, mengingat kesulitan yang dialami Yordania dengan pasokan air, Kota Baru mungkin menjadi satu lagi peninggalan terbengkalai karena kerasnya gurun.

Kerajaan Yordania modern bukanlah pihak pertama yang mencoba membuat daerah ini bisa ditinggali.

Gurun Hitam dihiasi dengan "istana gurun", serangkaian bangunan yang dibangun antara era Romawi akhir dan awal Islam. (Nama Arabnya, qasr, berasal dari akar bahasa Latin yang sama dengan "kastil".)

Apa sebenarnya tujuan mereka--atau apakah mereka semua memiliki tujuan yang sama--adalah pertanyaan yang diperdebatkan oleh para arkeolog.

Di akhir zaman kuno, Gurun Hitam berada di perbatasan antara Kekaisaran Romawi dan Persia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Daftar Negara yang Ikuti Langkah Afrika Selatan Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Global
Arab Saudi Tetapkan Idul Adha 2024 Jatuh pada Minggu 16 Juni

Arab Saudi Tetapkan Idul Adha 2024 Jatuh pada Minggu 16 Juni

Global
Ada Senjata AS di Balik Serangan Israel ke Sekolah di Gaza yang Tewaskan 14 Anak

Ada Senjata AS di Balik Serangan Israel ke Sekolah di Gaza yang Tewaskan 14 Anak

Global
Sejarah Ketegangan Lebanon dengan Israel

Sejarah Ketegangan Lebanon dengan Israel

Internasional
AS Desak Israel Transparan atas Serangan Sekolah di Gaza

AS Desak Israel Transparan atas Serangan Sekolah di Gaza

Global
Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan Wukuf di Arafah pada Sabtu 15 Juni 2024

Hilal Terlihat, Arab Saudi Tetapkan Wukuf di Arafah pada Sabtu 15 Juni 2024

Global
Ikuti Langkah Afrika Selatan, Spanyol Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Ikuti Langkah Afrika Selatan, Spanyol Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-834 Serangan Rusia ke Ukraina: Evakuasi dari Donetsk | Kapal Rusia Hancur

Rangkuman Hari Ke-834 Serangan Rusia ke Ukraina: Evakuasi dari Donetsk | Kapal Rusia Hancur

Global
Rusia-China Berselisih dengan AS Terkait Resolusi PBB

Rusia-China Berselisih dengan AS Terkait Resolusi PBB

Global
Pengaruh Pembatasan Terbaru Biden terhadap Para Pencari Suaka

Pengaruh Pembatasan Terbaru Biden terhadap Para Pencari Suaka

Internasional
Tembaki Lamborghini dengan Kembang Api dari Helikopter, Youtuber Ini Didakwa

Tembaki Lamborghini dengan Kembang Api dari Helikopter, Youtuber Ini Didakwa

Global
Hamas: Rencana Gencatan Senjata di Gaza oleh Biden Hanya Kata-kata, Ini Alasannya

Hamas: Rencana Gencatan Senjata di Gaza oleh Biden Hanya Kata-kata, Ini Alasannya

Global
AS Peringatkan Israel agar Pendapatan Palestina Mengalir Lagi

AS Peringatkan Israel agar Pendapatan Palestina Mengalir Lagi

Global
Hamas Belum Beri Tanggapan mengenai Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Belum Beri Tanggapan mengenai Rencana Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Tingkat Kelahiran di Jepang Merosot | Putin Tolak Ungkap Tentara yang Tewas

[POPULER GLOBAL] Tingkat Kelahiran di Jepang Merosot | Putin Tolak Ungkap Tentara yang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com