Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Gurun Petra Kebanjiran, Ratusan Turis Dievakuasi Saat Hujan Deras yang Langka Melanda Yordania

Kompas.com - 28/12/2022, 21:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

PETRA, KOMPAS.com - Kota gurun Petra kebanjiran setelah hujan deras menghantam situs arkeologi batu kuno satu dari tujuh keajaiban dunia itu, dan memaksa evakuasi ratusan turis.

Air dari pegunungan terdekat di Yordania menyembur ke kota batu “merah mawar” ikonik yang telah berdiri selama 2.000 tahun.

Diperkirakan 1.700 turis dan penduduk lokal diperintahkan untuk mengungsi dari daerah tersebut demi keselamatan mereka.

Baca juga: Banjir Landa Ibu Kota Republik Demokratik Kongo, 100 Penduduk Tewas

Peringatan dikeluarkan mengingat ancaman yang mungkin timbul setelah banjir serupa di lokasi tersebut menyebabkan 13 orang tewas pada 2018.

Cuplikan video dari objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Yordania, 150 mil selatan Yerusalem menunjukkan air turun deras dari atas ngarai ke pintu masuk kuil Petra saat turis yang panik melarikan diri.

Luapan air kemudian mengalir seperti sungai melalui celah ngarai yang biasanya kering berbatu, jalur yang biasa dilalui wisatawan.

“Pemerintah Yordania telah mengevakuasi sekitar 1.700 wisatawan di Petra karena hujan lebat,” kata Otoritas Kawasan Pengembangan dan Pariwisata Petra sebagaimana dilansir Daily Mail pada Selasa (27/12/2022).

Di kota tetangga Maan, tiga orang terluka akibat banjir setelah sebuah minibus tersapu oleh amukan arus deras.

Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, Ribuan Orang Dievakuasi Akibat Banjir Bandang

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TRT World (@trtworld)

Pada 2018, air banjir naik setinggi 13 kaki (nyaris 5,5 meter) dan menyapu lebih dari selusin orang, memaksa 4.000 orang mengungsi.

Banjir bandang fatal sebelumnya yang melanda Petra terjadi pada 1963. Saat itu, 22 turis Perancis dan seorang pemandu lokal tewas akibat air yang naik dengan cepat.

Sebagai tanggapan, Departemen Purbakala Yordania membangun bendungan untuk mencegah air memasuki ngarai yang mengarah ke Al-Khazneh, yang dikenal sebagai “Treasury.”

Pada 2014, sistem alarm dipasang sebagai perlindungan tambahan, dengan sirene yang akan berbunyi ketika air banjir naik di atas ketinggian tertentu.

Petra adalah kota yang diukir dari bukit batu pasir yang berisi ruang pemakaman Nabatean, suku pedagang kaya yang peradabannya berkembang antara 200 SM dan 100 Masehi.

Itu menjadi ibu kota Nabataean karena lokasinya yang strategis di jalur perdagangan utama dan ideal untuk memungut bea pada karavan yang membawa kemenyan dan mur.

Kota ini berasal dari sekitar 400 SM ketika orang Yunani mencoba untuk menyerangnya dalam referensi pertama yang tercatat dalam catatan sejarah.

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir dan Tanah Longsor Filipina Selatan, Korban Diperkirakan Terus Bertambah

Pada abad-abad berikutnya, Berbagai struktur diukir pada batu-batu di kota itu oleh suku Nabataean.

Itu termasuk kuil Al-Khazneh yang ikonis, yang dibangun sebagai mausoleum untuk Raja Aretas IV pada abad pertama Masehi.

Meskipun sisa-sisa Situs Warisan Dunia UNESCO mereka tampak luas, lebih dari 90 persennya tidak terlihat, karena terkubur di bawah pasir gurun.

Sepanjang tahun ini, lebih dari satu setengah juta turis telah mengunjungi Petra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com