Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Skala Besar Ukraina Dimulai, Pasukan Kyiv Menuju Bakhmut

Kompas.com - 06/06/2023, 20:15 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Rusia mengeklaim pihak Ukraina menderita banyak korban dan 28 tank--termasuk delapan tank Leopard buatan Jerman--dihancurkan. Klaim ini belum diverifikasi secara independen oleh BBC.

Ini terjadi sehari setelah Moskwa mengatakan "serangan skala besar" Ukraina di wilayah Donetsk telah dimulai pada Minggu (4/6/2023)--tetapi tidak berhasil. Militer Ukraina mengatakan tidak memiliki informasi tentang serangan besar yang dimaksud di wilayah tersebut.

Video yang diklaim Rusia sebagai pertempuran di Donetsk menunjukkan sejumlah kendaraan militer dihujani tembakan di medan tempur. Rusia mengklaim telah membunuh 300 tentara dan menghancurkan 16 tank.

"Kami tidak memiliki informasi seperti itu dan kami tidak mengomentari segala jenis pemalsuan," kata seorang juru bicara militer Ukraina kepada kantor berita Reuters.

Baru-baru ini terjadi peningkatan pengiriman pesan yang signifikan di Ukraina tentang kapan dan bagaimana serangan balik dapat terlaksana.

Ukraina telah merencanakan aksi tersebut selama berbulan-bulan. Tetapi mereka menginginkan waktu sebanyak mungkin untuk melatih pasukan dan menerima peralatan militer dari sekutu Barat.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan, negaranya sekarang memiliki cukup senjata untuk serangan balik tetapi tidak mau mengomentari apakah itu telah dimulai, Reuters melaporkan.

Sejumlah pejabat di Kyiv telah memperingatkan bahwa spekulasi publik soal serangan balik justru bisa membantu pihak musuh.

"Rencana menyukai kesenyapan. Tidak akan ada pengumuman awal," kata Kementerian Pertahanan dalam video yang diunggah baru-baru ini. Video itu menampilkan pasukan bertopeng dan bersenjata lengkap yang meletakkan jari mereka di bibir.

Ukraina membutuhkan waktu untuk membebaskan wilayah yang diambil oleh Rusia sejak sembilan tahun lalu.

Dan Moskwa punya waktu untuk bersiap. Artinya, jika Ukraina mampu melakukan serangan balik, itu akan memakan waktu cukup lama.

Baca juga: Rusia Perintahkan Warganya di Belgorod Mengungsi karena Serangan Ukraina

Seorang prajurit Ukraina menembakkan roket.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Seorang prajurit Ukraina menembakkan roket.
Banyak yang dipertaruhkan

Ada begitu banyak yang dipertaruhkan karena Pemerintah Ukraina perlu menunjukkan kepada rakyatnya--dan sekutu Barat--bahwa mereka dapat menerobos garis Rusia, mengakhiri kebuntuan militer secara efektif, dan merebut kembali beberapa wilayah kedaulatannya.

Sementara itu, sejumlah petempur yang menentang Pemerintah Rusia mengatakan, mereka telah menangkap beberapa tentara Rusia di Belgorod, dekat perbatasan dengan Ukraina.

Klaim tersebut dibuat oleh Liberty of Russia Legion (FRL), yang menggambarkan pengumuman tersebut sebagai pernyataan bersama dengan Russian Volunteer Corps (RDK).

Kedua kelompok ini ingin menggulingkan Presiden Vladimir Putin dan menentang invasi besar-besaran ke Ukraina yang diluncurkan pada Februari tahun lalu.

Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan baru-baru ini di wilayah perbatasannya, tetapi Kyiv membantah terlibat langsung.

Sementara itu, Presiden Zelensky bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly di Kyiv pada Senin (5/6/2023).

Zelensky mengatakan, mereka membahas harapan dari KTT NATO mendatang di Vilnius pada bulan Juli dan proposal perdamaian Ukraina.

Baca juga: Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com