Badan obat-obatan PBB mengatakan produksi kokain meningkat sepertiga pada 2020 hingga 2021, yang merupakan rekor tertinggi sekaligus peningkatan terbesar dari tahun ke tahun sejak 2016.
Salah satu tempat di mana mereka menyaksikan langsung lonjakan pasokan narkoba adalah di Pelabuhan Antwerp di Belgia.
Pada 2022, mereka menyita 110 ton kokain, jumlah yang sangat banyak sehingga mereka tidak memiliki cukup insinerator untuk menghancurkannya secara cepat.
Menurut beberapa perkiraan, hanya 10 persen dari kokain yang tiba di pelabuhan dicegat. Sedangkan sisanya dikirim ke Belanda untuk didistribusikan ke seluruh penjuru Eropa, termasuk Inggris.
Kepala bea cukai di pelabuhan mengatakan kepada saya, dengan tsunami kokain ini, mereka tidak akan pernah memenangkan pertempuran.
Dan ini adalah pertarungan yang meluas menjadi pembunuhan di jalanan Antwerp.
Pada Januari, seorang gadis berusia 11 tahun tewas dalam penembakan geng yang terkait dengan perdagangan kokain di kota tersebut.
Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne telah keluar masuk rumah persembunyian selama setahun terakhir setelah polisi mengungkap dugaan komplotan penjahat Belanda untuk menculiknya. Sebuah mobil berisi senjata api ditemukan di luar rumahnya.
Bagi salah satu hakim investigasi terkemuka Belgia, Michel Claise, industri kokain telah lepas kendali.
“Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang kami sebut pengedar narkoba,” katanya, ketika kami bertemu di dekat Palais de Justice di ibu kota, Brussel.
Claise mengatakan dengan kekayaan dan pengaruh mereka, geng-geng itu mengerdilkan orang-orang yang berupaya mewujudkan keadilan.
“Dengan pencucian uang dan korupsi –yang sekarang tidak terbatas dan dapat ditawarkan kepada pekerja pelabuhan, petugas polisi, dan orang lain, bagaimana Anda berharap kami memiliki kendali atas organisasi kriminal?”
“Ini sudah selesai,” pungkasnya.
Krisis kokain Belgia adalah krisis kokain Eropa, dan PBB memperingatkan bahwa geng-geng internasional yang dulunya bersaing kini bekerja sama.
Setelah kesuksesan mereka di Eropa, mereka akan segera merambah Asia dan Afrika demi mengajar kekayaan yang tidak terbatas.
Pelaporan tambahan oleh Bruno Boelpaep
Baca juga: Pria Ini Sial 3 Kali Jadi Korban Salah Tangkap Polisi karena Punya Nama Sama dengan Bandar Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.