Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapat Sejumlah Negara soal Etilen Oksida dalam Mi Instan, Termasuk Indomie dari Indonesia

Kompas.com - 01/05/2023, 12:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Tapi kantor cabang Nongshim di Australia menegaskan bahwa produk yang dijual di Taiwan berbeda dengan yang beredar di Australia.

Mereka juga mengatakan, produk di Australia tidak menggunakan bahan baku yang difumigasi dengan etilen oksida yang jadi perhatian di Taiwan.

Sejak tahun 2003, Australia sudah melarang penggunaan senyawa ini, termasuk untuk mengontrol hama pada proses penyimpanan bahan makanan, seperti bumbu-bumbuan, karena kekhawatiran akan dampaknya pada kesehatan.

Juru bicara Departemen Pertanian Australia, yang bertanggung jawab menguji makanan impor, mengatakan mi instan yang masuk ke negaranya sudah diperiksa melalui penilaian label makanan dan dinyatakan memenuhi syarat.

Tapi apa yang terjadi di Taiwan memicu kekhawatiran di Australia, sehingga ada imbauan untuk menguji bahan kimia pada produk-produk makanan yang diimpor ke Australia.

Dr Mariann Llyod-Smith dari lembaga National Toxic Network di Australia mengatakan, Departemen Pertanian memang sudah menguji 108 bahan kimia, tetapi senyawa etilen oksida perlu dimasukkan dalam daftar.

Baca juga: YLKI Minta BPOM Audit dan Investigasi Produk Indomie yang Ditarik Taiwan

Tanggapan negara lain soal etilen oksida

Lembaga regulator makanan, Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) mengatakan, kekhawatiran penggunaan etilen oksida pada makanan muncul ketika ada bukti, yang menunjukkan pemaparan terhadap senyawa kimia ini secara terus menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker.

Tetapi FSANZ mengatakan, kekhawatiran utama soal senyawa ini adalah dampaknya bagi kesehatan jika terpapar di tempat kerja.

"Dampak kesehatan sangat tidak mungkin terjadi di luar tempat kerja yang menggunakan gas etilen oksida," kata FSANZ.

Sementara kelompok hak konsumen di Eropa, Foodwatch, sepertinya memiliki posisi yang lebih konservatif.

Dalam pernyataannya, mereka mengatakan "tidak ada tingkat pemaparan yang aman bagi konsumen yang dapat ditentukan, karenanya seberapa pun tingkat pemaparannya terhadap konsumen memiliki potensi risiko bagi mereka".

Pada 2021, kekhawatiran akan bahan kimia ini pernah muncul di Eropa, ketika terdeteksi ratusan kali di berbagai produk makanan, terutama pada wijen asal India yang diimpor ke berbagai negara.

Eropa sendiri sudah melarang penggunaan etilen oksida pada produk makanan sejak tahun 1991.

Baca juga: Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial Usai Temuan Zat Pemicu Kanker

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menyatakan, tingkat pemaparan bahan kimia terhadap warga biasanya lebih rendah daripada yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

Mereka menjelaskan dampak kesehatan akibat terpapar senyawa ini di kalangan pekerja dapat mencapai puluhan ribu kali ketimbang warga pada umumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com