MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Progozhin, pada Minggu (30/4/2023) memperingatkan bahwa serangan balasan Ukraina dapat berubah menjadi tragedi bagi Rusia.
Dia juga mengeluhkan para prajuritnya kekurangan amunisi.
Selama berbulan-bulan Wagner memimpin serangan Rusia di Bakhmut, kota timur Ukraina yang kini menjadi pusat pertempuran.
Baca juga: Rusia Buat Kemajuan di Bakhmut, Grup Wagner Klaim Kuasai 80 Persen
Prigozhin adalah sekutu Presiden Vladimir Putin, tetapi sebagai pemimpin Wagner dia beberapa kali terlibat perbedaan pendapat dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Kami (Wagner) hanya memiliki 10-15 persen peluru dari yang kami butuhkan," katanya sambil menyalahkan pimpinan tentara Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Dia mengungkapkannya dalam wawancara dengan koresponden perang Rusia yang pro-Kremlin, Semyon Pegov.
Prigozhin melanjutkan, dia memperkirakan serangan balik Ukraina akan terjadi pada pertengahan Mei.
Baca juga:
"Serangan balasan ini bisa menjadi tragedi bagi negara kita," ujarnya.
Ukraina baru-baru ini mengatakan, mereka sedang menyelesaikan persiapan untuk serangan balasan yang direncanakan sejak lama.
Pada Minggu (30/4/2023) juga, Gubernur Wilayah Bryansk di Rusia barat menyampaikan bahwa Ukraina menembaki desa perbatasan, menewaskan empat orang dan melukai dua lainnya.
Sehari sebelumnya, sebuah drone diduga menabrak depot bahan bakar di Crimea, semenanjung yang dicaplok Rusia.
Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Muak Perang di Ukraina, Minta Putin Berhenti
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.