Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Juta Orang Jepang Jalani Hikikomori, Tarik Diri dari Lingkungan Sosial

Kompas.com - 06/04/2023, 18:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

TOKYO, KOMPAS.com - Hampir 1,5 juta orang usia kerja di Jepang adalah pertapa sosial, menurut survei baru pemerintah.

Seperlima dari jumlah itu menyebut pandemi Covid-19 sebagai alasan utama penarikan mereka.

Jajak pendapat itu adalah penyelidikan komprehensif resmi pertama di Jepang tentang prevalensi hikikomori atau sikap menutup diri.

Baca juga: Banyak Anak Muda Indonesia Lirik Jadi Perawat Lansia di Jepang

Dilansir dari Guardian, itu adalah sebuah fenomena yang mempengaruhi masyarakat luas, dari remaja hingga orang tua.

Alasan mundur dari masyarakat negara yang terkenal konformis dan fokus pada pekerjaan berkisar dari pengangguran hingga depresi atau intimidasi di sekolah atau di tempat kerja.

Hikikomori berkisar dari orang yang hanya pergi keluar untuk berbelanja bahan makanan atau untuk mengejar hobi, hingga kasus yang lebih ekstrem yang jarang meninggalkan rumah sama sekali, kata survei Kantor Kabinet.

Ditemukan bahwa sekitar 2 persen responden berusia antara 15 dan 64 telah menarik diri dari masyarakat sampai batas tertentu, persentase yang diperkirakan pejabat berjumlah 1,46 juta orang.

Alasan paling umum yang diberikan responden untuk penarikan sosial mereka adalah berhenti dari pekerjaan dalam survei yang dirilis pekan lalu.

Baca juga: Jepang Akan Hapus Persyaratan Tes Covid-19 Setibanya dari China

Ini diikuti oleh pandemi, yang disebut sebagai alasan utama oleh 18 persen pertapa berusia 15 hingga 39 tahun dan 20 persen dari mereka yang berusia 40 hingga 64 tahun.

"Tampaknya beberapa orang kebetulan memenuhi definisi kami tentang hikikomori karena mereka dilarang keluar rumah karena Covid-19 dan akhirnya kurang berhubungan dengan masyarakat," kata pejabat Kantor Kabinet Koji Naito kepada AFP, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Jepang Resesi Seks, Sekolah Tutup karena Kekurangan Murid

Kantor Kabinet mengatakan tidak ada data masa lalu yang secara langsung dapat dibandingkan dengan angka baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Indonesia Perlu Menghidupkan Diplomasi Preventif di Laut China Selatan

Global
Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Korsel Peringatkan Besok Bakal Ada Lagi Balon Berisi Sampah dari Korut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com