Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Moh. Suaib Mappasila
Staf Ahli Komisi III DPR RI / Konsultan

Sekjen IKAFE (Ikatan Alumni Fak. Ekonomi dan Bisnis) Universitas Hasanuddin. Pemerhati masalah ekonomi, sosial dan hukum.

Israel dan Politik Luar Negeri Indonesia

Kompas.com - 17/03/2023, 18:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA pekan terakhir, isu penolakan kehadiran warga negara Israel kembali mencuat di Tanah Air. Sebabnya, Indonesia tahun ini bertindak sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20.

Salah satu negara yang lolos dalam turnamen tersebut adalah Israel, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia mau tidak mau bersedia menjamu tim nasional negara manapun yang bertanding di sini.

Sebenarnya, bukan baru kali ini isu penolakan atas Israel mencuat di Indonesia. Sebelumnya, banyak orang memperdebatkan rencana normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini menyusulnya banyaknya negara-negara Timur Tengah yang pada saat hampir bersamaan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca juga: Ankara Sebut Palestina Sambut Normalisasi Hubungan Turkiye-Israel

Antara Politik dan Olahraga

Persoalannya, bagi Indonesia, tidak ada hubungan yang perlu dinormalisasi dengan Israel. Karena Israel tidak pernah dikenal dalam nomenklatur diplomasi Indonesia. Indonesia tidak pernah mengakui adanya negara Israel, sehingga memang tidak ada yang perlu dilakukan normalisasi dengan negara tersebut.

Bila merujuk pada Pembukaan UUD 1945, alasan tidak diakuinya Israel sebagai negara, karena eksistensinya tidak sesuai dengan prinsip yang ditetapkan para pendiri bangsa kita yang menyatakan bahwa “penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Bagi Indonesia, Israel adalah “penjajah”. Karena itu, menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, bukan saja sebuah bentuk pengakuan atas eksistensi negara Israel, tapi juga sebuah pengkhianatan pada konsensus dasar kebernegaraan Indonesia.

Mungkin itu sebabnya, wacana normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel menguap begitu saja. Sampai di sini, sikap politik luar negeri Indonesia bisa dipahami.

Hanya saja, dengan dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20, logika politiknya bisa saja berbeda. Sebagai tuan rumah, Indonesia mau tidak mau harus menjamu semua peserta turnamen tanpa pandang bulu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kapolri Jamin Keamanan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia

Andai Indonesia tetap ingin menolak, harus ada alasan jelas dan obyektif, yang bisa diterima semua bangsa di dunia untuk menolak kehadiran Tim Nasional Israel. Bila tidak, dikhawatirkan citra positif diplomasi Indonesia akan menurun drastis di mata negara-negara di dunia.

Jangan lupa, keputusan Indonesia untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah sikap politik yang subyektif. Bagi negara lain, Israel diakui sebagai entitas kenegaraan yang berdaulat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Unggah Fotonya dengan Kepala Manusia di Suriah, Wanita Swedia Dibui

Unggah Fotonya dengan Kepala Manusia di Suriah, Wanita Swedia Dibui

Global
Apakah Arti Dakwaan terhadap Trump? Apa yang Terjadi Setelahnya?

Apakah Arti Dakwaan terhadap Trump? Apa yang Terjadi Setelahnya?

Global
Trump Didakwa, Jadi Presiden AS Pertama yang Terjerat Kasus Kriminal

Trump Didakwa, Jadi Presiden AS Pertama yang Terjerat Kasus Kriminal

Global
Pendiri Pussy Riot Nadya Tolokonnikova Masuk Daftar DPO Rusia

Pendiri Pussy Riot Nadya Tolokonnikova Masuk Daftar DPO Rusia

Global
Turkiye Resmi Terima Finlandia Gabung NATO, Swedia Masing Menunggu

Turkiye Resmi Terima Finlandia Gabung NATO, Swedia Masing Menunggu

Global
Heboh Paus Fransiskus Pakai Jaket Puffer Balenciaga, Tips Tidak Terkecoh Gambar AI, dan Latihan Bedakan Asli atau Rekayasa

Heboh Paus Fransiskus Pakai Jaket Puffer Balenciaga, Tips Tidak Terkecoh Gambar AI, dan Latihan Bedakan Asli atau Rekayasa

Global
Resmi, Trump Akan Didakwa Menyuap Bintang Porno

Resmi, Trump Akan Didakwa Menyuap Bintang Porno

Global
Rangkuman Hari Ke-400 Serangan Rusia ke Ukraina: Wartawan AS Ditangkap, Pertempuran Bakhmut Berlanjut

Rangkuman Hari Ke-400 Serangan Rusia ke Ukraina: Wartawan AS Ditangkap, Pertempuran Bakhmut Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] Media Israel Bahas Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U20 | Rusia Konfrontasi dengan Barat Lama

[POPULER GLOBAL] Media Israel Bahas Indonesia Batal Tuan Rumah Piala Dunia U20 | Rusia Konfrontasi dengan Barat Lama

Global
Mata-mata Korea Utara Menyamar sebagai Wartawan VOA

Mata-mata Korea Utara Menyamar sebagai Wartawan VOA

Global
Berbulan-bulan 'Kabur' ke AS, Mantan Presiden Jair Bolsonaro Tiba di Brasil

Berbulan-bulan "Kabur" ke AS, Mantan Presiden Jair Bolsonaro Tiba di Brasil

Global
50 Tahun Perang Vietnam, AS Keok, Nyawa 1 Juta Jiwa Melayang

50 Tahun Perang Vietnam, AS Keok, Nyawa 1 Juta Jiwa Melayang

Global
Militer China dan Rusia Akan Jalin Kerja Sama, Sinyal Makin Mesra

Militer China dan Rusia Akan Jalin Kerja Sama, Sinyal Makin Mesra

Global
Vendor Game FIFA akan Pecat 6 Persen Karyawannya

Vendor Game FIFA akan Pecat 6 Persen Karyawannya

Global
Pria Ini Nekat Menyodori Raja Charles III Mahkota Kertas Burger King

Pria Ini Nekat Menyodori Raja Charles III Mahkota Kertas Burger King

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+