KYIV, KOMPAS.com - Setelah berbulan-bulan tampak segan-segan, Jerman mengonfirmasi rencananya untuk mengirim tank ke Ukraina, bantuan yang diharapkan Kyiv akan mengubah permainan di medan perang. Bagaimana dengan AS?
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan segera mengumumkan rencana untuk mengirim setidaknya 30 tank M1 Abrams.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengonfirmasi negaranya memutuskan untuk mengirim setidaknya 14 tank Leopard 2. Jerman juga mengizinkan ekspor tank buatan mereka melalui negara ketiga untuk dikirim ke Ukraina.
Baca juga: Seberapa Penting Tank Leopard 2 bagi Ukraina?
Duta Besar Rusia untuk AS mengecam kabar ini sebagai "satu lagi provokasi terang-terangan".
Para pejabat Ukraina mengatakan, pengiriman senjata seperti ini dapat membantu pasukannya merebut kembali wilayah mereka dari Rusia.
Selama ini, AS dan Jerman selalu menolak tekanan internal dan eksternal untuk mengirim tank ke Ukraina.
Washington menyebutkan bahwa perlu pelatihan dan pemeliharaan ekstensif untuk tank Abrams yang berteknologi tinggi.
Sedangkan Berlin menyatakan kehati-hatian agar NATO tidak menjadi pihak yang terlibat langsung dalam perang dengan Rusia.
Mengutip sumber anonim, outlet media AS melaporkan bahwa pengumuman mengenai pengiriman Abrams ke Ukraina bisa datang segera setelah hari Rabu (25/1/2023).
Pejabat yang tidak disebutkan namanya dikutip mengatakan, setidaknya 30 kendaraan tempur dapat dikirim.
Namun, jadwal pengiriman potensial apa pun masih belum jelas, dan bisa perlu waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun bagi kendaraan tempur AS untuk mencapai medan pertempuran.
Menurut sejumlah laporan media AS, para pejabat Jerman secara pribadi bersikeras mereka hanya akan menyetujui pengiriman Leopard 2 ke Ukraina jika AS juga mengirim M1 Abrams.
"Kalau Jerman terus berkata mereka hanya akan mengirim atau melepaskan Leopard dengan syarat Amerika mengirim Abrams, kita harus mengirim Abrams," kata Senator Demokrat Chris Coons, salah seorang mitra Biden, kepada Politico pada hari Selasa (24/1/2023).
Inggris sudah mengatakan akan mengirim tank Challenger Two ke Ukraina.
Polandia pekan ini juga menyatakan niat untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina, tetapi tank-tank itu dibuat di Jerman sehingga Berlin perlu menyetujui ekspor mereka.
Setidaknya 16 negara Eropa dan NATO memiliki tank Leopard 2, menurut International Institute for Strategic Studies.
Tidak semuanya akan mengirim tank ke Ukraina--tapi keputusan jelas Scholz sekarang berarti mereka bisa melakukannya, kalau mau.
Baca juga: Penyebab Kenapa Jerman Ragu Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina
Senjata apa saja yang dikirim ke Ukraina?
Keputusan Jerman untuk mengirim tank Leopard 2 muncul setelah tekanan kuat dari sejumlah sekutu internasional serta Ukraina sendiri.
Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky mengatakan, pasukannya sangat membutuhkan tank tempur Barat untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan Rusia, dan mendorong pasukan Rusia keluar dari daerah pendudukan.
Beberapa pejabat Barat juga percaya bahwa pasukan Rusia saat ini berada dalam posisi yang lemah, dan bahwa ada jendela peluang di mana tank yang lebih canggih dapat membantu Ukraina untuk maju.
Namun, negara-negara seperti Polandia yang menggunakan tank Leopard 2 membutuhkan izin dari Berlin untuk memberikannya kepada Ukraina.
Pada Selasa (24/1/2023), Polandia memberi Jerman tenggat dua minggu untuk menyetujui permintaannya untuk mengekspor lagi 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.
Beberapa bulan setelah invasi Rusia, negara-negara Barat menawarkan Pakta Warsawa kepada Ukraina alih-alih persenjataan standar Nato, karena angkatan bersenjata Ukraina sudah memiliki pasokan awak terlatih, suku cadang, dan kemampuan perawatan yang cukup.
Kyiv percaya pasukannya kini dalam posisi untuk menggunakan lebih banyak peralatan standar NATO.
Inggris telah sepakat untuk menyediakan 14 tank Challenger 2 ke Ukraina.
Challenger 2 adalah tank tempur utama tentara Inggris.
Ukraina menggunakan tank T-72 yang didesain Pakta Warsawa sebelum invasi, dan sejak Februari 2022 telah menerima lebih dari 200 T-72 dari Polandia, Republik Cheko, dan sejumlah kecil negara lain.
Pejabat AS waktu itu mengatakan, mereka tidak siap untuk melakukan ini. "Tank Abrams adalah peralatan yang sangat rumit. Tank ini mahal. Sulit untuk mengoperasikan. Ia punya mesin jet," menurut penasihat keamanan top Pentagon, Colin Kahl.
AS sejauh ini adalah donor terbesar bantuan militer kepada Ukraina secara keseluruhan.
Baca juga: AS Akan Kirim 31 Tank Abrams ke Ukraina, Menyusul Kiriman Tank Leopard 2 Jerman
Para pakar militer menerangkan bahwa kesuksesan di medan perang memerlukan berbagai macam peralatan, yang dikerahkan dalam koordinasi, dengan dukungan logistik yang memadai.
Di antara banyak kendaraan tempur yang disumbangkan ke Ukraina adalah kendaraan tempur lapis baja Stryker.
Di antara kendaraan lainnya yang disumbangkan oleh AS pekan lalu adalah tambahan 59 kendaraan tempur Bradley. Mereka secara luas digunakan oleh pasukan AS di Irak.
Pada 21 Desember 2022, AS mengumumkan pengiriman sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina.
Pada hari Kamis, Jerman dan Belanda juga mengumumkan mereka akan menyumbangkan peluncur dan rudal Patriot.
Sistem yang sangat canggih ini dapat menjangkau hingga 100 km, tergantung pada jenis rudal yang digunakan, dan memerlukan pelatihan khusus bagi prajurit Ukraina, yang kemungkinan akan digelar di markas Angkatan Darat AS di Jerman.
Namun sistem ini sangat mahal--satu rudal Patriot harganya sekitar 3 juta dollar AS (Rp 44,8 miliar).
Sejak awal konflik, Ukraina menggunakan sistem pertahanan udara era Soviet S-300 untuk menghalau serangan Rusia.
AS juga telah mengirimkan Nasams (National Advanced Surface-to-Air Missile System) ke Ukraina. Nasams pertama tiba di Ukraina pada November lalu.
Baca juga: Tentara Ukraina Tiba di AS untuk Belajar Pakai Sistem Pertahanan Udara Patriot
Jerman juga telah menyediakan sistem pertahanan udara, termasuk sistem pertahanan udara IRIS-T yang dapat menghantam rudal pada ketinggian hingga 20km.
Di antara peluncur roket jarak jauh yang dikirim ke Ukraina oleh AS adalah High Mobility Artillery Rocket System (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) M142 atau Himars. Beberapa negara Eropa juga sudah mengirimkan sistem serupa.
Himars diyakini berperan sentral dalam keberhasilan Ukraina memukul balik pasukan Rusia ke selatan, khususnya di Kherson pada November lalu.
Sistem Himar juga jauh lebih akurat daripada sistem roket yang dimiliki Rusia.
Baca juga: 89 Tentara Rusia Tewas Diserang Roket Ukraina, Kelompok Nasionalis: Komandan Tidak Becus
Pada bulan-bulan setelah invasi dan mundurnya Rusia dari Kyiv, sebagian besar perang berpusat di timur Ukraina tempat pasokan artileri sangat dibutuhkan.
Australia, Kanada, dan AS termasuk di antara negara-negara yang mengirim M777 howitzer dan amunisi ke Ukraina.
Jangkauan M777 mirip dengan howitzer Giatsint-B Rusia, dan lebih jauh dari senjata derek D-30 Rusia.
Ribuan senjata Nlaw, yang dirancang untuk menghancurkan tank dengan satu tembakan, juga telah dipasok ke Ukraina.
Senjata tersebut dianggap sangat penting dalam menghentikan gerak maju pasukan Rusia di Kyiv dalam hari-hari setelah invasi.
"Peran Nlaw sangat kritikal dalam kekalahan serangan darat Rusia pada tahap awal perang," menurut Justin Bronk dari Royal United Services Institute.
Drone telah banyak digunakan dalam konflik sejauh ini, sebagian besarnya untuk pengawasan, penargetan, dan operasi pengangkatan berat.
Turkiye telah menjual drone bersenjata Bayraktar TB2 ke Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, sementara produsen sistem tersebut di Turkiye telah menyumbangkan drone untuk operasi penggalangan dana sebagai bentuk dukungan bagi Ukraina.
Mereka diyakini telah menghancurkan banyak helikopter, kapal angkatan laut, dan sistem rudal.
Mereka juga telah digunakan untuk mendapatkan lokasi pasukan Rusia secara akurat untuk serangan artileri presisi.
Peliputan tambahan oleh Tom Spencer. Grafik oleh Gerry Fletcher dan Sana Dionysiou.
Baca juga: Drone Bayraktar Turki Laku Keras Setelah Perang di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.