WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pejabat AS membuat komentar yang mewakili otoritas AS terkait chip China.
Dia mengakui adanya kesepakatan dengan Jepang dan Belanda untuk memberlakukan pembatasan baru pada ekspor alat pembuat chip ke China.
"Kita tidak bisa bicara tentang kesepakatan sekarang," kata Don Graves, wakil sekretaris departemen perdagangan, di sela-sela acara di Washington, seperti dilansir dari Associated Press.
Baca juga: Februari Baru Dimulai, Puluhan Pesawat China Terdeteksi di Dekat Taiwan
“Tapi Anda pasti bisa berbicara dengan teman-teman kami di Jepang dan Belanda," tambahnya.
Bloomberg melaporkan pada pekan lalu bahwa kesepakatan telah diselesaikan.
Dua orang yang mengetahui masalah tersebut kemudian mengkonfirmasi kepada Reuters.
Amerika Serikat pada bulan Oktober memberlakukan pembatasan ekspor besar-besaran pada pengiriman alat pembuat chip ke China.
Mereka berusaha melumpuhkan kemampuan Beijing untuk memperluas industri chipnya dan meningkatkan kemampuan militernya.
Agar pembatasan menjadi efektif, AS perlu melibatkan Belanda dan Jepang, antara lain rumah bagi pembuat chip utama ASML dan Tokyo Electron.
Departemen perdagangan mengatakan dalam email bahwa pihaknya akan terus mengoordinasikan kontrol ekspor dengan sekutu asing.
Baca juga: UPDATE Covid China, CDC Sebut Beijing Capai Herd Immunity Sementara
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.