YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan serangkaian langkah hukuman terhadap warga Palestina.
Ini jadi tanggapan setelah insiden penembakan di Yerusalem yang menewaskan tujuh warga Israel dan melukai lima lainnya.
Langkah-langkah yang diumumkan Sabtu (28/1/2023) malam itu, termasuk memperkuat pemukiman Yahudi.
Baca juga: Israel Serang Gaza, Balas Serangan Milisi Palestina
Seperti dilansir dari BBC, keputusan itu diambil menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Pemerintahan Biden sejauh ini menentang pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang diklaim oleh Palestina untuk negara masa depan.
Kabinet Keamanan Netanyahu menyetujui langkah-langkah tersebut setelah dua penembakan, termasuk serangan di luar sinagog Yerusalem timur pada Jumat (27/1/2023) malam di mana tujuh orang tewas.
Kantor Netanyahu mengatakan Kabinet Keamanan setuju untuk menutup rumah penyerang sebagai persiapan sebelum penghancurannya.
Ia juga berencana untuk membatalkan jaminan sosial dan tunjangan kesehatan bagi keluarga penyerang, mempermudah warga Israel untuk mendapatkan senjata dan meningkatkan upaya untuk mengumpulkan senjata ilegal.
Sebelumnya, seorang anak laki-laki Palestina berusia 13 tahun melepaskan tembakan di Yerusalem timur pada Sabtu, melukai dua orang Israel.
Hal ini terjadi sehari setelah penyerang lain menewaskan tujuh orang di luar sinagoga dalam serangan paling mematikan di kota itu sejak 2008.
Baca juga: Serangan Pasukan Israel Tewaskan 9 Warga Palestina, Tembakkan Gas Air Mata ke RS
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.