Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Reichburger, Gerakan Radikal Dibalik Plot Kudeta Jerman untuk Membangkitkan Second Reich?

Kompas.com - 12/12/2022, 19:45 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Kekuatan militer ini bertujuan menghilangkan lembaga-lembaga demokrasi di tingkat lokal, kata jaksa penuntut.

Rudiger von P diduga mencoba merekrut polisi-polisi di wilayah utara Jerman dan juga menargetkan bara-barak tentara.

Baca juga: Dokumen Rahasia Bocor, Panglima Jerman Ungkap Kemungkinan Perang Lawan Rusia

Markas-markas di negara bagian Hesse, Baden-Württemberg dan Bavaria telah mereka inspeksi untuk kemungkinan dimanfaatkan setelah pemerintah digulingkan, kata para pejabat.

Salah satu dari mereka yang diselidiki aparat Jerman saat ini adalah anggota Pasukan Komando Khusus.

Polisi menggeledah rumah dan kamarnya di pangkalan militer Graf-Zeppelin di Calw, tepatnya di barat daya Stuttgart.

Gerakan Reichsburger diperkirakan memiliki sebanyak 21.000 pengikut, di mana sekitar 5 persen di antaranya dianggap sebagai ekstrem kanan.

Plot kudeta Jerman

Menteri Kehakiman Marco Buschmann dalam cuitannya di Twitter mengatakan "serangan bersenjata terhadap lembaga-lembaga konstitusional telah direncanakan".

Komplotan Reichsburger telah menetapkan rencana untuk memerintah Jerman berikut departemen-departemen pemerintahannya, meliputi kesehatan, kehakiman dan luar negeri, kata jaksa penuntut.

Para anggotanya memahami bahwa mereka hanya dapat mewujudkan tujuan mereka itu dengan "cara militer dan kekerasan terhadap perwakilan negara", termasuk melakukan pembunuhan.

Baca juga: Plot Kudeta Jerman: Siapa Dalangnya dan Seberapa Berbahaya?

Penyidik diperkirakan mengetahui kelompok itu ketika mereka mengungkap kasus penculikan pada April lalu, yang melibatkan sebuah geng yang menamai dirinya sebagai United Patriots.

Mereka juga merupakan bagian dari Reichsbürger dan diduga berencana menculik Menteri Kesehatan Karl Lauterbach, sekaligus menciptakan "situasi perang saudara" untuk mengakhiri demokrasi Jerman.

Seorang mantan anggota sayap kanan AfD dari majelis rendah parlemen, Bundestag, diduga menjadi bagian dari komplotan itu. Dia bahkan diduga didapuk sebagai menteri kehakiman kelompok tersebut.

Birgit Malsack-Winkemann, salah satu dari 25 orang yang ditangkap, kembali ke jabatannya sebagai hakim pada tahun lalu dan pengadilan menolak upaya untuk mengeluarkannya.

Seorang pengacara terkemuka ditunjuk untuk menangani urusan luar negeri kelompok itu. Sedangkan Heinrich XIII yang berusia 71 tahun menjadi pemimpin.

Siapa Heinrich XIII?

Jaksa Penuntut Umum, Peter Frank, mengatakan Heinrich termasuk tersangka yang diminta ditahan oleh penyidik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com