Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Perang Nuklir Meningkat, Putin Pastikan Rusia Tak Akan Menggunakannya jika Tak Diserang Lebih Dulu

Kompas.com - 08/12/2022, 08:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Dia mencontohkan adanya wilayah baru (yang diklaim Rusia secara ilegal), setelah referendum palsu di empat wilayah Ukraina.

Dia juga mengklaim bahwa aneksasi telah menjadikan Laut Azov - yang berbatasan dengan Ukraina tenggara dan Rusia barat daya - sebagai "laut pedalaman" Rusia.

Penguasaan itu, kata dia, adalah aspirasi dari Tsar Rusia Peter yang Agung. Presiden Putin sendiri sebelumnya telah membandingkan dirinya dengan penguasa abad ke-17 dan ke-18 itu.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-287 Serangan Rusia ke Ukraina, Lagi Serangan Jauh di Dalam Rusia, Prospek Perundingan Buntu

Kenyataannya, meskipun mengklaim wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah baru Rusia, Moskwa tidak sepenuhnya mengontrol wilayah tersebut.

Bulan lalu, pasukan Rusia terpaksa mundur dari kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang mereka rebut sejak invasi Februari.

Kemunduran di garis depan telah menyebabkan Rusia menargetkan jaringan listrik Ukraina dengan meluncurkan serangan udara besar-besaran di seluruh negeri,

Serangan udara telah menyebabkan kerusakan luas pada infrastruktur energi Ukraina.

Jutaan orang kini tanpa pemanas dan listrik selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari sementara suhu turun di bawah nol di tengah musim dingin.

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, memperingatkan bahwa ibu kota Ukraina - yang sangat terpengaruh oleh pemadaman listrik - dapat menghadapi "kiamat".

Baca juga: Harga Minyak Rusia Dibatasi Barat, Moskwa Pertimbangkan 3 Respons

"Kyiv mungkin kehilangan listrik, air, dan pasokan panas. Kiamat mungkin terjadi, seperti di film-film Hollywood, ketika tidak mungkin tinggal di rumah karena suhu rendah," kata Klitschko kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Meskipun tempat penampungan berpemanas telah didirikan di kota, Klitschko mengakui fasilitas itu tidak cukup untuk semua penduduk.

Warga Ukraina pun harus bersiap untuk mengungsi jika situasinya memburuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com