Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Lagu Pembuka Piala Dunia, Jungkook, dan Fenomena Soft Power

Kompas.com - 04/12/2022, 07:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERHELATAN akbar Piala Dunia Qatar FIFA World Cup 2022 menjadi salah satu peristiwa paling menyita perhatian publik. Pertandingan demi pertandingan berlangsung menjadi hiburan global.

Untuk mereka yang tinggal di negara dengan perbedaan waktu signifikan dengan Qatar, penonton sampai rela begadang demi menyaksikan laga kelas dunia, penuh kualitas, dan sportifitas.

Peristiwa hebat ini tentu tidak hanya mengajari bagaimana sepakbola berkualitas dan penyelenggaraan apik berkelas. Momen ini juga selalu lekat dengan unsur pendukungnya yang dinanti masyarakat dunia.

Unsur pendukung itu, salah satunya adalah lagu resmi Piala Dunia (World Cup offcial song).

Lagu resmi paling populer adalah Dreamers yang dibawakan Jungkook, vokalis BTS Grup asal Korea Selatan yang paling populer di dunia.

Lagu Dreamers dirilis pada 20 November 2022, saat pembukaan kompetisi olahraga paling spektakuler itu.

Dreamers ditulis oleh Jungkook, Mustapha El Ouardi, dan Pat Devine RedOne. Lagu itu kemudian dinyanyikan Jungkook bersama Fahad Al Kubaisi dan dijadikan sebagai soundtrack resmi Piala Dunia FIFA 2022.

Sebagaimana dilansir The Daily Star dalam laporannya dengan judul Jungkook sets new US, iTunes record with World Cup song ‘Dreamers’ (22/11/2022), menulis dengan penuh antusias bahwa personel BTS Jungkook telah mencetak rekor baru di AS, dan menyapu tangga lagu iTunes dengan lagu Piala Dunia FIFA "Dreamers".

Lebih lanjut, The Daily Star melaporkan, segera setelah dirilis, lagu itu langsung melesat ke puncak tangga lagu iTunes di banyak negara.

Hanya 13 jam setelah pertama kali dirilis, singel tersebut telah mencapai No. 1 di tangga lagu iTunes Top Songs di setidaknya 102 wilayah berbeda, termasuk delapan pasar musik terbesar dunia, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, Kanada, Australia, Jerman, dan Italia.

Masih menurut The Daily Star, "Dreamers" juga mencetak rekor baru untuk lagu Piala Dunia FIFA tercepat mencapai No. 1 di tangga lagu iTunes Top Songs di Amerika Serikat.

Lagu tersebut hanya membutuhkan waktu 2 jam 11 menit untuk menduduki puncak tangga lagu, menurut News Herald Korea Selatan.

Soft power

Jungkook adalah bagian dari booming serba Korea saat ini. Keberhasilan ini bukanlah hasil upaya instan. Ini adalah hasil kerja sistemik puluhan tahun yang berhasil menyihir dunia.

Pemerintah Korea Selatan sangat paham atas kedigdayaan konten hak cipta seperti lagu, musik, film, komik, novel yang bukan semata menjadi karya seni.

Tetapi juga menjadi bagian dari ekonomi, budaya yang bisa diekspor, bahkan sebagai senjata diplomasi dan gerakan sosial global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com