Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakuan Buruk Wisatawan Usai Aturan Covid Dicabut: dari Menari Telanjang di Bali hingga Joget di Piramida Meksiko

Kompas.com - 01/12/2022, 21:46 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

"Taman Nasional Big Bend adalah milik kita bersama. Merusak fitur alami dan seni cadas, sama juga merusak setiap keindahan dan sejarah yang ingin dilindungi oleh rakyat Amerika di taman kita ini," kata Pengawas Taman Nasional Bob Krumenaker dalam sebuah pernyataan.

"Dengan adanya vandalisme ini, bagian dari warisan bangsa kita hilang selamanya."

Baca juga: Kembali Longgarkan Pembatasan Pandemi, Jepang Buka Perbatasan Sepenuhnya untuk Turis

6. Ditangkap setelah memberi hormat ala Nazi di Auschwitz

Sorang turis asal Belanda berusia 29 tahun ditahan pada Januari karena melakukan hormat ala Nazi di pintu masuk lokasi bekas kamp kematian Auschwitz-Birkenau di Polandia.

Perempuan tak dikenal ini kemudian didakwa terlibat dengan propaganda Nazi setelah berpose hormat, yang diambil dari kamera yang dipegang suaminya.

Jaksa memerintahkannya untuk membayar denda, dan kemudian dia setuju.

Dilaporkan oleh kantor berita PAP Polandia, Turis itu pun akhirnya mengakui tindakannya itu merupakan lelucon yang buruk.

Nazi Jerman mendirikan kamp konsentrasi di kota Oswiecim, Polandia Selatan, setelah menduduki negara ini pada permulaan Perang Dunia Kedua pada 1939.

Hanya dalam waktu empat setengah tahun, Nazi Jerman secara sistematis membunuh setidaknya 1,1 juta orang di Auschwitz. Sebagian besar adalah orang Yahudi.

Gerbang Arbeit Macht Frei (Bekerja Membebaskan Anda) di Auschwitz, bekas kamp kematian Nazi.

REUTERS via BBC INDONESIA Gerbang Arbeit Macht Frei (Bekerja Membebaskan Anda) di Auschwitz, bekas kamp kematian Nazi.

Baca juga: Finlandia akan Tutup Perbatasannya untuk Turis Rusia

Upaya untuk melawan kelakuan buruk turis

PBB memperkirakan 700 juta turis telah melakukan perjalanan internasional antara Januari hingga September 2022.

Jumlah ini meningkat 133 persen dari periode yang sama di tahun 2021, tapi masih 63 persen di bawah angka sebelum pandemi pada 2019.

Seiring dengan peningkatan kasus-kasus kelakuan buruk turis (seperti kasus-kasus di atas), sejumlah kota dan negara sekarang berusaha untuk mengatasinya.

Di kota seperti Sorrento di Italia, wisatawan yang kedapatan menggunakan pakaian renang di ruang perkotaan akan didenda hingga Rp 8,1 juta, langkah ini mulai berlaku Juli lalu.

Di Spanyol, tepatnya di Kota Vigo, sudah diterapkan aturan denda sebesar Rp 10 juta, bagi mereka yang ketahuan buang air kecil di pantai.

Baca juga: Australia Tak Akan Larang Turis Rusia Memasuki Negaranya

Turis menikmati St Mark's Square, di Venesia, saat pemerintah setempat bersiap mengenakan biaya hingga ?10 per orang untuk masuk ke kota tersebut.REUTERS via BBC INDONESIA Turis menikmati St Mark's Square, di Venesia, saat pemerintah setempat bersiap mengenakan biaya hingga ?10 per orang untuk masuk ke kota tersebut.

"Tak ada yang bisa mendukung perilaku seperti itu," kata Marcelo Risi, direktur UNWTO.

"Kami sangat menyadari kenyataan bahwa sebagian besar turis haus akan pengalaman baru, haus untuk menjelajah dan mengenal budaya lain dan pada dasarnya mereka berperilaku baik," katanya.

"Kami percaya bahwa ada pertumbuhan besar dari kesadaran konsumen secara umum terhadap jejak yang mereka tinggalkan, baik itu ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan."

Meskipun begitu, dia menyoroti contoh-contoh dari perilaku buruk turis ini adalah "kasus yang terisolasi dan tidak mewakili," katanya kepada BBC.

Ia pun memberikan saran sederhana kepada turis: "Rekomendasi dasar yang sangat wajar adalah: bertingkah laku di luar negeri sama seperti Anda bertingkah laku di rumah sendiri."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com