Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Politik Anwar Ibrahim: Dari Kasus ke Penjara, hingga Jadi PM Malaysia

Kompas.com - 24/11/2022, 20:58 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Anwar Ibrahim dilantik menjadi perdana menteri Malaysia yang ke-10 sore ini, Kamis (24/11/2022). Raja Malaysia menunjuk dia sebagai perdana menteri, setelah pemilu Malaysia berakhir dengan parlemen gantung.

Dikenal karena karier politiknya yang penuh gejolak, Anwar Ibrahim akhirnya memimpin Malaysia setelah berusaha selama puluhan tahun. Dia adalah salah satu tokoh paling terkenal dan kontroversial di Asia Tenggara.

Dalam perjalanannya menuju pucuk kepemimpinan di Malaysia sebagai perdana menteri, Anwar dijegal dengan dua tuduhan sodomi, yang berakhir dengan hukuman penjara.

Baca juga: Resmi, Anwar Ibrahim Jadi PM Baru Malaysia Setelah Menanti 24 Tahun

Dia dipenjara selama bertahun-tahun di bawah kepemimpinan Mahathir Mohamad, yang juga pernah menjadi mentor Anwar.

Hubungan keduanya yang naik turun tidak hanya menentukan nasib Anwar, tetapi juga politik Malaysia.

Karier yang melesat

Anwar, yang kini berusia 75 tahun, memulai karier politiknya kali pertama sebagai pemimpin mahasiswa karismatik yang mendirikan gerakan pemuda Islam Malaysia, ABIM.

Dia mengejutkan banyak orang dengan bergabung bersama Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang telah lama berkuasa, pada 1982.

Namun, itu terbukti sebagai langkah politik yang cerdik. Dia menaiki tangga politik dengan cepat dan beberapa kali menjabat sebagai menteri.

Pada 1993, Anwar menjadi wakil Mahathir dan diperkirakan akan menggantikannya. Tetapi, ketegangan terjadi setelah krisis keuangan Asia pada 1997, ketika mereka berbenturan dengan ekonomi dan korupsi.

Sempat dipenjara

Pada September 1998, Anwar dipecat dan memimpin protes publik terhadap Mahathir. Itu adalah awal dari Reformasi, sebuah gerakan perubahan yang bisa mempengaruhi generasi aktivis demokrasi Malaysia.

Anwar ditangkap dan akhirnya didakwa melakukan sodomi dan korupsi--tuduhan yang dia bantah dalam persidangan kontroversial berikutnya.

Pendukung Anwar tetap setia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Pendukung Anwar tetap setia.
Di Malaysia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, hukuman penjara terhadap aktivitas homoseksual jarang terjadi dan kasus terhadap Anwar dikecam dunia internasional karena bermotivasi politik.

Aksi protes di jalan yang diwarnai kekerasan meletus ketika dia dipenjara selama enam tahun karena korupsi. Setahun kemudian dia dijatuhi hukuman sembilan tahun karena sodomi.

Anwar selalu menyatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari kampanye kotor untuk menyingkirkan dirinya, yang dianggap sebagai ancaman politik bagi Mahathir.

Pada akhir 2004, setahun setelah Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Mahkamah Agung Malaysia membatalkan hukuman sodomi dan membebaskan Anwar dari penjara.

Baca juga: Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia, Akhir Kisah Dramatis 24 Tahun Penantiannya

Halaman:

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com