Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Pemerkosa Berantai 31 Wanita Akhirnya Terungkap Setelah 40 Tahun Jadi Misteri

Kompas.com - 23/11/2022, 04:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

SYDNEY, KOMPAS.com - Polisi Australia mengidentifikasi seorang pemerkosa berantai yang meneror Sydney selama tiga dekade, hampir 40 tahun setelah serangan pertamanya,

Keith Simms dilaporkan telah menargetkan 31 wanita antara tahun 1985 dan 2001.

Modusnya adalah memasuki rumah korban atau menyerang mereka saat sedang jogging, kata polisi.

Baca juga: Adnan Oktar, Pemimpin Sekte Seks Turkiye Dijatuhi Hukuman 8.658 Tahun Penjara

Dalam periode waktu yang berbeda, penyerang misterius itu dijuluki sebagai "Bondi Beast" atau "Pemerkosa Pakaian Olahraga."

Detektif awalnya meyakini beberapa pria berbeda berada di balik serangan itu.

Namun berkat teknologi DNA baru, para penyelidik kini menghubungkan puluhan kasus kekerasan seksual itu dengan Simms, yang meninggal pada usia 66 tahun pada Februari lalu.

Dilansir BBC pada Senin (21/11/2022), Simms diketahui pertama kali melakukan serangannya di pinggiran pantai Clovelly pada 1985. Serangan terakhirnya terjadi di pemakaman terdekat pada 2001.

Setiap insiden diselidiki secara individual pada saat itu, tetapi polisi mulai menghubungkannya pada tahun 2000-an.

Baca juga: Iran Hukum Mati Keyvan Emamverdi, Pemerkosa 20 Wanita yang Picu Gerakan #MeToo

Ditemukan bahwa DNA asing dari 12 korban adalah sama, sementara 19 insiden lainnya cocok dengan modus operandi penyerang.

Para korban yang berusia antara 14 dan 55 tahun, semuanya memberikan deskripsi serupa tentang penyerang mereka.

Tingginya 160 hingga 180 cm, memiliki kulit gelap, mata cokelat, dan hidung lebar.

Dia menutupi wajahnya dan mengenakan pakaian kasual, seperti baju olahraga, hoodies, atau celana pendek sepak bola.

Dia mengancam korbannya dengan pisau, atau setidaknya membuat korban percaya dia memiliki senjata.

Terobosan dalam penyelidikan akhirnya didapat penyelidik pada 2019, saat mereka menemukan kecocokan DNA keluarga di database kepolisian. Temuan ini mempersempit kelompok tersangka menjadi 324 orang.

Baca juga: Sorotan Media Asing atas Vonis Penjara Seumur Hidup Herry Wirawan, Pemerkosa 13 Santriwati di Bandung

Pada September, sampel dari Simms ditemukan sangat cocok dengan sampel yang diambil dari para korban.

Laporan media lokal mengatakan keluarga dan teman menggambarkan Simms sebagai ayah, kakek, dan anggota masyarakat yang sangat penyayang.

Detektif yang menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga Simms mengatakan bahwa mereka "tidak tahu" kejahatan yang dilakukan kerabatnya.

"Kami bertemu dengan istrinya dan dia benar-benar terkejut," kata Sersan Detektif Shelley Johns kepada The Daily Telegraph.

"Dia tidak percaya pria yang dia kenal bisa melakukan hal-hal ini."

Penyelidik juga telah menghubungi para korban untuk memberitahu mereka bahwa penyerang mereka telah diidentifikasi, tetapi karena kematiannya tidak ada tindakan hukum lebih lanjut yang dapat diambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com