Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-246 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tuding Ukraina Mundur Negosiasi atas Perintah AS, Biden Disebut Tak Punya Niat Duduk dengan Putin di G20

Kompas.com - 28/10/2022, 06:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-246 pada Kamis (27/10/2022).

Ini termasuk, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan klaim bahwa Ukraina menarik diri dari pembicaraan damai dengan Rusia pada Maret 2022 atas "perintah" dari Amerika Serikat (AS).

Selain itu, Gedung Putih menyebut Presiden AS Joe Biden tidak punya niat untuk duduk dengan Putin di G20 di Bali.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-245 Serangan Rusia ke Ukraina, 1.000 Mayat Digali di Kharkiv; Perekrutan Tentara Afganistan

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-246 yang dapat Anda simak:

1. AS yakin Rusia menasihati Iran tentang cara tekan protes

Amerika Serikat yakin Rusia mungkin menasihati Iran tentang bagaimana melakukan tindakan kerasnya terhadap protes massal yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini menyusul penangkapannya oleh polisi moral.

"(AS) khawatir bahwa Moskwa mungkin menasihati Iran tentang praktik terbaik untuk mengelola protes, memanfaatkan pengalaman yang luas dalam menekan lawan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Kamis (27/10/2022).

John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, tidak bisa memastikan apakah Kremlin telah memerintahkan langkah seperti itu.

"Mereka mungkin mempertimbangkan semacam dukungan untuk menindak para pengunjuk rasa Iran," kata dia.

"Kami melihat tanda-tanda bahwa mereka mungkin mempertimbangkan kemampuan untuk berlatih," katanya.

"Sayangnya Rusia memiliki pengalaman," ucap Kirby.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-244 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Bicara dengan Rishi Sunak, PBB Bahas Klaim Bom Kotor Rusia

Kirby juga menegaskan kembali tuduhan bahwa personel Iran berada di Ukraina yang diduduki untuk membantu pasukan Rusia menggunakan drone mematikan dalam kampanye yang sebagian besar menargetkan infrastruktur sipil.

"Mereka sekarang berada di Crimea untuk membantu upaya itu," katanya.

2. Perancis: Rusia harus bertanggung jawab atas kekejaman Ukraina

Perdana Menteri (PM) Perancis Elisabeth Borne mengatakan, Rusia harus bertanggung jawab atas pelanggaran barbar hukum perang di Ukraina.

"Setiap kali pasukan Ukraina merebut kembali wilayah dari invasi pasukan Rusia, mereka menemukan pembantaian atau kuburan massal, seperti di Bucha pada musim semi dan baru-baru ini di Izyum," kata Borne dalam debat tentang konflik di majelis tinggi Senat.

Menurut Borne, ini adalah tindakan yang mengejutkan, menjijikkan, mengerikan.

"Itu adalah pelanggaran barbar terhadap hukum perang, dan Rusia harus bertanggung jawab atas mereka," tambah dia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-243 Serangan Rusia ke Ukraina: Dubes Hamianin Minta Bantuan Indonesia, Peringatan NATO soal Bom Kotor

Borne juga merujuk pada pernyataan tidak masuk akal oleh menteri pertahanan Rusia tentang Ukraina menggunakan bom kotor.

"Tidak lain adalah kebohongan lain oleh Moskwa untuk melegitimasi eskalasi," ucap dia.

3. Pembangkit listrik Crimea terkena serangan drone 

Pihak berwenang di Crimea yang dicaplok Moskwa mengatakan pada Kamis, bahwa pembangkit listrik tenaga panas di semenanjung itu menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak pada Rabu (26/10/2022) malam.

Untungnya, instalasi itu tidak mengalami kerusakan parah.

"Hari ini di malam hari ada serangan UAV (kendaraan udara tak berawak) di pembangkit listrik tenaga panas Balaklava," kata gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev yang dilantik Rusia di Telegram. 

4. Ketua UE serukan hubungan yang lebih erat dengan Kazakhstan

Ketua Uni Eropa (UE) Charles Michel pada Kamis menyerukan hubungan yang lebih erat dengan Kazakhstan pada kunjungan resmi pertamanya ke negara itu, kekuatan ekonomi utama di kawasan di mana pengaruh Rusia dipertanyakan.

"Asia Tengah dan Eropa semakin dekat dan semakin terhubung," kata Michel pada konferensi pers dengan Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev di ibu kota Astana.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-242 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal Moskwa Gempur Fasilitas Energi | Pengumuman Evakuasi Kherson

Kepala Dewan Uni Eropa mengatakan Kazakhstan adalah mitra penting dan Uni Eropa berharap untuk mengembangkan kerja sama kedua pihak.

Kunjungan Michel terjadi delapan bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang telah membuat bekas tetangga Soviet Moskwa gugup dan meningkatkan bentrokan Kremlin dengan Barat.

"Kunjungan saya terjadi pada saat yang sulit bagi Eropa dan kawasan yang lebih luas," kata Michel.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com