Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Tuduhan Bom Radioaktif, Zelensky: Hanya Rusia yang Mampu Gunakan Senjata Nuklir di Eropa

Kompas.com - 24/10/2022, 22:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Volodymyr Zelensky mengecam tuduhan Rusia yang menyebut Ukraina tengah merencanakan aksi provokasi menggunakan "bom kotor", seperti yang dituduhkan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam panggilan telepon dengan sejumlah anggota NATO.

Tuduhan "bom kotor" dari Rusia mengacu pada alat peledak konvensional yang menyebarkan bahan radioaktif.

"Jika Rusia menelepon dan mengatakan bahwa Ukraina diduga tengah mempersiapkan sesuatu, itu berarti satu hal: Rusia telah menyiapkan semua ini. Saya percaya bahwa saat ini dunia harus bereaksi sekeras mungkin," kata Zelensky sebagaimana dilansir DW pada Senin (24/10/2022)

Baca juga: Ukraina Hari Ini: Rusia Tembakkan Rudal dan Drone ke Mykolaiv, Eskalasi Tak Terkendali

Presiden Ukraina itu juga mengatakan bahwa hanya Rusia yang mampu menggunakan senjata nuklir di Eropa.

"Jika ada yang dapat menggunakan senjata nuklir di wilayah Eropa ini, hanya ada satu sumber, dan sumber itu adalah sumber yang telah memerintahkan rekan Shoigu untuk menelepon sana-sini," tambah presiden berusia 44 tahun itu.

Sebelumnya pada Minggu (23/10/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah mengecam tuduhan Moskwa yang "tidak masuk akal" dan "berbahaya".

Kuleba mengatakan bahwa "pihak Rusia sering menuduh pihak lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri.”

Baca juga: Rusia Sebut Barat Bantu Ukraina Eskalasi Perang, Inggris Membantah

Menhan Rusia hubungi sekutu Barat 

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kepada Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Minggu (23/10/2022) bahwa Moskwa khawatir Kyiv tengah merencanakan penggunaan "bom kotor" di Ukraina.

Tuduhan tersebut dibuat oleh Moskwa, tanpa memberikan bukti yang membenarkan tuduhan mereka.

Wallace "membantah" tuduhan Moskwa bahwa negara-negara Barat telah memfasilitasi eskalasi perang yang direncanakan di Ukraina.

"Menteri pertahanan membantah klaim ini dan memperingatkan bahwa tuduhan semacam itu tidak bisa digunakan sebagai dalih untuk aksi eskalasi yang lebih besar," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan, dan menegaskan bahwa Moskwa yang telah meminta pembicaraan tersebut.

Shoigu juga telah menyebutkan tuduhan "bom kotor" itu sebelumnya dalam sebuah panggilan telepon dengan menteri pertahanan Perancis dan Turki.

Dia juga kemudian berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Baca juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Dunia

Baca juga: Berapa Besar Peluang Putin Pakai Senjata Nuklir Rusia di Ukraina?

Baca juga: Macron Kritik Gereja Ortodoks Rusia: Membiarkan Diri Dimanipulasi Moskwa

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa tuduhan Rusia itu "tidak masuk akal" dan "berbahaya."

"Pertama, Ukraina adalah anggota Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) yang berkomitmen. Kami tidak memiliki 'bom kotor' atau berencana untuk mendapatkannya. Kedua, Rusia sering menuduh pihak lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," cuit Kuleba di Twitter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com