Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Gelombang Baru Covid-19 dari Eropa, WHO: Infeksi Lainnya Dimulai

Kompas.com - 13/10/2022, 08:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyelidikannya tentang asal-usul Covid-19 tidak mendapatkan kesimpulan.REUTERS/LAURENT GILLIERON via ABC INDONESIA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyelidikannya tentang asal-usul Covid-19 tidak mendapatkan kesimpulan.

JENEWA, KOMPAS.com - Gelombang baru Covid-19 tampaknya menyebar di Eropa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memperingatkan.

Data regional WHO menunjukkan bahwa hanya Eropa yang mencatat peningkatan kasus Covid-19 dalam pekan yang berakhir 2 Oktober, dengan peningkatan 8 persen dari minggu sebelumnya.

“Meskipun kami tidak berada di tempat kami satu tahun yang lalu, jelas bahwa pandemi Covid-19 masih belum berakhir,” kata direktur WHO Eropa Hans Kluge, dan direktur ECDC Andrea Ammon, dalam pernyataan bersama pada Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Gelombang Baru Covid-19 Eropa di Tengah Datangnya Cuaca Dingin

“Sayangnya kami melihat indikator peningkatan kasus lagi di Eropa, menunjukkan bahwa gelombang infeksi lain telah dimulai,” kata mereka sebagaimana dilansir Al Jazeera.

WHO dan ECDC mencatat bahwa jutaan orang di seluruh Eropa belum divaksinasi Covid-19.

Mereka pun mendesak negara-negara Eropa untuk memberikan vaksin flu dan Covid-19 menjelang lonjakan kasus influenza musiman yang telah diperkirakan sebelumnya.

“Potensi peredaran bersama Covid-19 dan influenza musiman akan menempatkan orang-orang yang rentan pada peningkatan risiko penyakit parah dan kematian, dengan kemungkinan peningkatan tekanan pada rumah sakit dan petugas kesehatan, yang sudah kelelahan selama hampir tiga tahun di garis depan perawatan kesehatan sepanjang pandemi,” kata mereka.

“Tidak ada waktu lagi,” kata mereka, menambahkan bahwa kelompok rentan seperti wanita hamil, orang di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki penyakit bawaan, harus divaksinasi terhadap influenza dan virus corona.

Baca juga: Kyiv Minta Warganya Pakai Masker Lagi, Kasus Covid-19 Naik karena Fokus pada “Musuh Lain”

"Semua indikator naik"

Pekan lalu seorang pejabat kesehatan di Perancis mengatakan negara itu telah memasuki gelombang kedelapan virus tersebut.

“Ya, kita berada di gelombang kedelapan ini,” kata Brigitte Autran, yang merupakan anggota dewan strategis vaksinasi pemerintah. "Semua indikator naik."

Angka Covid-19 Perancis yang diterbitkan pada 3 Oktober menunjukkan bahwa rata-rata tujuh hari kasus baru harian telah mencapai 45.631, level tertinggi sejak 2 Agustus.

ECDC dan WHO Eropa mengeluarkan peringatan mereka setelah kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada September bahwa kasus Covid-19 telah turun secara dramatis pada minggu 4 September, mencapai jumlah terendah sejak Maret 2020 ketika pandemi dimulai.

Saat itu, dia pun telah mengatakan "akhir (pandemi) sudah di depan mata".

Namun demikian, Tedros mendesak negara-negara untuk melanjutkan upaya mereka melawan virus, yang telah menewaskan lebih dari enam juta orang dan menginfeksi lebih dari 606 juta di seluruh dunia.

Bulan lalu, badan obat Uni Eropa mengatakan varian Covid-19 yang sama sekali baru dapat muncul musim dingin ini, tetapi vaksin yang ada bisa melindungi orang dari penyakit serius dan kematian.

Baca juga: Terancam Resesi Teknis, Hong Kong Akan Segera Tinggalkan Aturan nol-Covid China

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com