Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Iran Pecah di 80 Kota Usai Kematian Mahsa Amini

Kompas.com - 23/09/2022, 21:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

"Ia adalah korban lain dari represif dan diskriminasi sistematis terhadap perempuan di Iran dan tuduhan aturan berbusana yang mencabut otonomi tubuh perempuan dan kebebasan beropini, ekspresi, dan kepercayaan mereka."

Amerika Serikat pada hari Kamis, telah memberikan sanksi karena moralitas Iran, menuduh mereka telah melakukan kekerasan terhadap perempuan Iran dan melanggar hak pengunjuk rasa Iran, ujar Bendahara AS.

Baca juga:

Kebebasan pribadi

Kematian Mahsa telah membangkitkan amarah terhadap isu kebebasan pribadi di Iran, termasuk di antaranya aturan gaya berpakaian yang ketat bagi perempuan, dan guncangan ekonomi akibat sanksi tersebut.

Pemimpin Iran khawatir munculnya unjuk rasa di tahun 2019 akibat kenaikan harga gas, fenomena paling berdarah di negara tersebut, bisa kembali terulang lagi.

Sekitar 1.500 orang terbunuh dalam unjuk rasa tersebut.

Pengunjuk rasa juga mengutarakan amarah mereka pada Kepala Negara Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Mojtaba, semoga Anda meninggal dan tidak menjadi Kepala Negara," sahut pengunjuk rasa di Tehran, mereferensi pada anak Ayatollah yang menurut beberapa orang bisa melanjutkan warisan kepemimpinan ayahnya.

Baca juga: Kronologi Kematian Mahsa Amini Iran, Picu Seminggu Amarah Massa

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC News dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com