Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Turis Asing Sering Foto Bugil di Tempat Suci seperti di Bali?

Kompas.com - 26/08/2022, 20:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Ada banyak perasaan yang muncul saat kita menginjakkan kaki di tempat yang dianggap suci atau sakral.

Mungkin kita tiba-tiba ingin menangis karena begitu besar karisma tempat itu, atau segera memegang dan merasakan material bangunan yang sudah berusia ratusan tahun. Atau mungkin ingin hanya ingin berbisik berbagi kekaguman kita dengan orang di sebelah.

Tapi keinginan untuk telanjang? Ini jadi tren aneh yang melanda Asia Tenggara yang dilakukan sejumlah turis dari negara-negara Barat.

Baca juga: Foto Telanjang, Rambut Kemaluan, dan Sensor, Mengapa Mengundang Perdebatan Kaum Nudis?

Beberapa dari mereka berfoto dengan pose telanjang di monumen, kuil, dan tempat yang dianggap suci atau keramat.

Seperti yang dikatakan Ravinjay Kuckreja, peneliti agama Bali di Universitas Hindu Negeri Denpasar Bali, yang mengatakan aksi foto bugil di lokasi-lokasi ini "terus berulang."

Alina Fazleeva dan suaminya Andrey Fazleev dideportasi dari Bali pada Mei tahun ini karena berfoto telanjang di sebuah pohon keramat.GETTY/SONNY TUMBELAKA via ABC INDONESIA Alina Fazleeva dan suaminya Andrey Fazleev dideportasi dari Bali pada Mei tahun ini karena berfoto telanjang di sebuah pohon keramat.
Menurutnya sebagian besar foto bugil itu tampaknya dibuat oleh influencer, yang "dengan sengaja melakukannya demi konten", tapi ada juga yang bukan influencer.

"Banyak dari mereka sepertinya adalah yang bergerak di bidang kesehatan atau aktor atau influencer yoga," katanya.

Dia memberikan beberapa contoh, termasuk influencer Rusia dideportasi dari Bali bulan Mei kemarin, setelah berpose telanjang di depan pohon yang dianggap keramat yang berusia 700 tahun.

Jeffrey Craigen melakukan Haka telanjang di Gunung Batur yang dianggap suci.AFP/BALI IMMIGRATION HANDOUT via ABC INDONESIA Jeffrey Craigen melakukan Haka telanjang di Gunung Batur yang dianggap suci.
Sebulan sebelumnya, seorang aktor dan blogger kesehatan asal Kanada juga menyinggung perasaan orang Bali dan Maori saat ia menyiarkan langsung dirinya melakukan Haka dalam keadaan telanjang di puncak Gunung Batur.

Pria itu juga dideportasi.

Ravinjay mengatakan perilaku ini juga mengundang reaksi keras dari pemerintah setempat.

"Pertanyaan besarnya adalah mengapa (ini) terus terjadi lagi dan lagi?" katanya.

Baca juga:

Mengapa berfoto telanjang di tempat suci?

Ravinjay mengatakan sejak 2018, kelakuan turis Eropa dan Australia menambah daftar aktivitas tidak sensitif budaya yang meningkat di Bali, yang kemudian mereka dokumentasikan atau diunggah secara online.

Ada insiden seperti "pasangan Ceko mencipratkan air suci ke punggung seseorang pada tahun 2019", katanya. Atau warga Australia Barat telanjang mengendarai skuter masuk ke kolam pada tahun yang sama, dan pada tahun 2021 influencer Rusia lainnya berpose bugil di atas seekor gajah.

Menurutnya yang jadi masalah bukan soal telanjangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com