"Kementerian Kesehatan Vietnam tidak tiba-tiba bangun suatu hari dan memutuskan sudah waktunya untuk melakukan ini. Butuh upaya bertahun-tahun," jelas Direktur ICS Center, Linh Ngo, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Pengakuan dari Kemenkes Vietnam itu kemudian menjadi "bahan bakar" untuk petisi komunitas LGBTQ+ dalam memperjuangkan legalisasi pernikahan sesama jenis sejak 10 Agustus.
Baru tiga hari berselang, kampanye itu dilaporkan telah menerima lebih dari satu juta tanda tangan.
"Pengumuman bahwa menjadi LGBT bukanlah penyakit dan mengutuk praktik terapi konversi, ini seperti mimpi," ungkap manajer program hak-hak LGBTQ+ di The Institute for Studies of Society, Economy, and Environment (iSEE), Phong Vuong.
“Ini adalah sesuatu yang tidak pernah kami duga akan terjadi, apalagi datang dari sumber informasi medis paling tepercaya di Vietnam,” tambah dia kepada Al Jazeera.
Baca juga: PM Lee: Singapura Akan Anggap Biasa Seks Antarpria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.