Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Perang Lawan Rusia, Berapa Lama Ukraina Bisa Bertahan?

Kompas.com - 22/08/2022, 16:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Sudah enam bulan lamanya perang Rusia-Ukraina berlangsung. Dari yang semula diharapkan Moskwa sebagai serangan kilat, berubah menjadi serangkaian serangan darat dan udara.

Sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina berada di bawah kendali Rusia. Ukraina juga kehilangan pelabuhan Laut Hitam vital bagi ekspor biji-bijian yang merupakan sumber kehidupan ekonominya.

Sementara itu Rusia juga menderita karena hujan sanksi dari Barat, tetapi hanya sedikit yang memperkirakan Presiden Vladimir Putin akan mengakhiri serangan yang semakin pelan tapi pasti ini, apalagi menyerahkan wilayah yang sudah diduduki.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Ukraina Bisa Hentikan Kemajuan Invasi Rusia Sementara Ini

Dikutip dari kantor berita AFP pada Senin (22/8/2022), berikut adalah perkiraan jalannya perang Rusia-Ukraina selanjutnya.

1. Berapa lama perang berlangsung?

Sebuah tank Rusia melaju di Kyiv saat awal perang Rusia vs Ukraina pada 7 Maret 2022. Foto diambil dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AFP Sebuah tank Rusia melaju di Kyiv saat awal perang Rusia vs Ukraina pada 7 Maret 2022. Foto diambil dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia.
Kedua pihak menderita korban jiwa dan materi yang menumpuk, tetapi tampaknya tidak ada yang mau mempertimbangkan gencatan senjata.

Ukraina percaya bahwa mereka berada dalam perjuangan eksistensial untuk mempertahankan kebangsaan yang oleh Putin dianggap sebagai kekeliruan sejarah.

"Dalam keadaan seperti itu, tidak ada yang bisa menang," kata Konstantin Kalachev, analis politik yang berbasis di Moskwa. "'Operasi militer khusus' ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun."

"Rusia berharap menang dengan melemahkan mereka... Waktu tidak berpihak pada Ukraina, dan ekonominya bisa hancur," katanya kepada AFP.

Marie Dumoulin, direktur di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, menyampaikan bahwa dukungan kuat dari sekutu Barat juga akan mempersulit kedua pihak untuk mundur sekarang.

"Masing-masing pihak berpikir mereka masih bisa mendapatkan keuntungan militer, jadi tidak mungkin ini akan segera berakhir," menurutnya.

Putin juga menyebut perang Rusia-Ukraina sebagai bagian dari perlawanan terhadap NATO yang ekspansionis, sehingga kekalahan baginya tidak dapat diterima.

Baca juga:

Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).AFP/SERGEY DOLZHENKO & ALEXANDER ZEMLIANICHENKO Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mungkin mencari keberhasilan yang lebih taktis, seperti tenggelamnya kapal penjelajah rudal Moskva pada April, atau mungkin mencoba serangan balasan untuk merebut kembali beberapa daerah.

"Itu akan memungkinkan dia memotivasi kembali pasukan dan masyarakat Ukraina dan membenarkan permintaannya tentang lebih banyak bantuan dari mitra Eropa," ujar Dumoulin.

2. Berapa lama Ukraina bisa bertahan?

Perangkat keras militer dan data intelijen dari Eropa serta AS memungkinkan pasukan Ukraina untuk memperlambat--bukan menghentikan--Rusia di Donbass dan di sepanjang pantai Laut Hitam.

Namun, itu juga memungkinkan Rusia mengonsolidasikan posisinya setelah membangun pasukan militernya di semenanjung Crimea selama delapan tahun terakhir sejak aneksasinya oleh Moskwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com