BERLIN, KOMPAS.com – Kanselir Jerman Olaf Scholz tiba-tiba diapit dua wanita bertelanjang dada dalam sebuah acara terbuka di Berlin, Minggu (21/8/2022).
Kedua wanita tersebut bertelanjang dada untuk menyerukan embargo impor gas Rusia karena perang di Ukraina.
DW melaporkan, kedua wanita tersebut awalnya meminta foto bersama Scholz di taman kantornya.
Baca juga: Gazprom Setop Gas Rusia ke Latvia, Ini Alasannya
Setelah mengapit Scholz, kedua wanita tersebut melepaskan pakaiannya lalu bertelanjang dada, untuk menunjukkan slogan-slogan yang menuntut embargo gas segera terhadap Rusia.
Seorang fotografer DPA di tempat kejadian melaporkan bahwa penjaga keamanan segera turun tangan dan menyeret kedua wanita itu pergi.
Two topless girls ran up to German Chancellor Olaf Scholz at the open house today.
— Oriannalyla ???????? (@Lyla_lilas) August 21, 2022
Demands to introduce an embargo on the purchase of gas were written on their chests. pic.twitter.com/VZecrTxtia
Sementara itu, Scholz tetap di sana dan melanjutkan acara fotonya dengan pengunjung lain, sebagaimana dilansir The New Daily.
Meski Jerman telah menjatuhkan beragam sanksi kepada Moskwa, Berlin masih sangat bergantung gas dari Rusia.
Baca juga: Eropa Optimistis Mampu Hadapi Musim Dingin Tanpa Gas Rusia
Gas tersebut sangat diperlukan untuk pembangkitan listrik dan industri di Jerman, serta untuk pemanas, terutama menjelang musim dingin.
Sejumlah politikus menolak seruan embargo gas Rusia karena kekhawatiran kejatuhan ekonomi yang mengerikan.
Germany's Chancellor Scholz was caught off guard in Berlin when two protesters who had asked for a picture together suddenly went topless, revealing slogans demanding an immediate gas embargo against Russia. pic.twitter.com/CgDaGl4jTf
— DW News (@dwnews) August 21, 2022
Pada akhir Juli, Perusahaan energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman pasokan gas ke Latvia.
Latvia menjadi negara Uni Eropa terbaru yang mengalami penyetopan gas dari Rusia di tengah perang yang masih berkecamuk Ukraina.
Baca juga: Rusia Betulan Pangkas Aliran Gas ke Eropa, Jerman Waspada Penjatahan
Gazprom menuduh Latvia melanggar ketentuan pembelian. Tetapi, Gazprom tidak memberikan rincian tentang pelanggaran apa yang dilakukan.
Latvia bergantung pada Rusia untuk impor gas alam. Namun, Pemerintah Latvia berharap langkah Gazprom tersebut tidak berdampak besar.
Di Latvia, gas berkontribusi sekitar 27 persen dari konsumsi energinya, sebagaimana dilansir BBC.
Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas ke Eropa, Apa Dampaknya?
Berita video "Putin Sebut Berkurangnya Aliran Gas Alam Rusia ke Pelanggan Eropa adalah Kesalahan Barat Sendiri" dapat disimak di bawah ini