Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Aborsi, Istri Dibakar Suami Saat Hamil 5 Bulan, Alami Luka Bakar 100 Persen

Kompas.com - 21/08/2022, 18:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

TRIPOLI, KOMPAS.com - Seorang suami membakar istrinya yang sedang hamil lima bulan karena menolak untuk melakukan aborsi.

Hana Mohammed Khodor (21 tahun), dilarikan ke rumah sakit di Tripoli dalam kondisi kritis setelah suaminya, yang diidentifikasi sebagai AA, membakarnya dengan tabung gas.

Seorang dokter mengatakan bahwa mereka harus melakukan operasi untuk mengeluarkan janin setelah meninggal, sementara peluang sang ibu untuk bertahan hidup sangat suram.

Serangan mengerikan itu diduga dimulai setelah AA dengan kejam memukuli istrinya yang sedang hamil, karena wanita itu mengatakan ingin mempertahankan bayi mereka, yang seharusnya lahir pada Desember.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Suami Bunuh Istri di Maluku, Pelaku Sempat Tidur dengan Mayat Korban

Kekerasan dalam rumah tangga itu terjadi kerena AA berargumen bahwa anak tersebut akan menambah beban keuangan keluarga, sementara pasangan tersebut dilaporkan tergolong dalam masyarakat ekonomi rendah.

Seorang dokter dari Rumah Sakit Al-Salam mengatakan kepada Arab News bahwa Khodor dirawat pada 6 Agustus 'menderita 100 persen luka bakar di tubuh.'

“Dia (Hana Mohammed Khodor) tengah berjuang untuk hidupnya. Dia berada di antara hidup dan mati di unit perawatan intensif,” kata dokter sebagaimana dilansir Daily Mail pada Kamis (18/8/2022).

“Hana sedang hamil lima bulan ketika insiden itu terjadi. Bayinya meninggal dan kami harus mengoperasinya untuk mengeluarkan janinnya. Peluangnya untuk bertahan hidup sangat suram.”

Dia dilaporkan memiliki luka bakar tingkat tiga di sekujur tubuhnya dan hampir tidak bisa bertahan dengan bantuan alat penopang kehidupan.

Baca juga: Curiga Suami Selingkuh, Nenek Ini Kasih Rp 198 Juta ke Teman untuk Bayar Dukun, tapi Malah Kena Tipu

Para dokternya dengan baik hati setuju untuk membebaskan biaya medis mereka yang harus dibayar oleh keluarga Khodor.

Namun keluarga Khodor yang miskin masih menghadapi biaya harian sebesar 400 dollar AS, tidak termasuk perawatan, operasi, dan operasi rekonstruksi.

Menurut laporan medis Rumah Sakit Al-Salam, jika dia selamat, dia akan membutuhkan perawatan lebih lanjut selama tiga bulan.

Teman keluarga Abdul Rahman Haddad mengatakan bahwa situasinya 'terlalu rumit dan serius', dan tagihan rumah sakitnya sudah mencapai ribuan dolar.

Dia membutuhkan 15 trombosit darah (transfusi) setiap hari, dan masing-masing berharga 100 dollar AS. Ada juga biaya harian tempat tidur rumah sakit, peralatan medis, dan perawatan ICU.

“Keluarganya sangat miskin, dan dia adalah seorang wanita muda ... mereka membutuhkan segala bentuk bantuan medis,” kata Haddad.

Baca juga: 17 Tahun Disekap Suami, Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Kekurangan Gizi

Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon menangkap sang suami, yang berencana melarikan diri dari negara itu, kata Haddad.

Kepada televisi lokal, Bibi korban mengatakan AA mencoba memukuli Khodor dengan kekerasan untuk melakukan aborsi, tetapi ketika istrinya menolak melakukannya, pria itu membawanya pulang dan membakarnya.

Sang ayah memohon sumbangan dari masyarakat untuk berkontribusi terhadap perawatan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa putrinya.

Dokter Gabriel Al-Sabe'e mengatakan Khodor menjalani beberapa operasi setiap hari sejak dia dirawat di rumah sakit.

“Dia menggunakan alat bantu hidup dan diresusitasi setiap hari. Situasinya sangat kritis karena tingkat keparahannya, dan area besar di tubuhnya yang terbakar,” tambahnya.

Baca juga: 17 Tahun Disekap Suami, Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Kekurangan Gizi

Kasus mengerikan ini terjadi di negara yang dilaporkan mengalami krisis ekonomi terburuk di era modern, di mana pemadaman listrik dan kegagalan infrastruktur membuat warga tidak selalu memiliki air bersih.

Pada 4 Agustus 2020, ibu kota Beirut diguncang oleh ledakan yang begitu dahsyat hingga mengguncang seluruh negeri setelah tumpukan raksasa amonium nitrat yang disimpan di gudang di pelabuhan meledak.

Ada 218 kematian dan 7.000 luka-luka dalam ledakan dahsyat yang terekam di banyak kamera ponsel.

Setelah dua tahun, bencana itu masih dalam penyelidikan sementara pemulihan dari kehancuran yang begitu luas di ibu kota itu belum terlihat.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com