Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-170 Serangan Rusia ke Ukraina, Bucha Kubur Mayat Tanpa Identitas, Kapal Sewaan PBB Berlabuh

Kompas.com - 13/08/2022, 07:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Hari ke-170 invasi Rusia ke Ukraina ditandai dengan berlabuhnya kapal sewaan PBB untuk mengangkut biji-bijian dari Ukraina.

Kemudian, penduduk Bucha mulai mengubur mayat-mayat tak teridentifikasi selama oendudukan Rusia di kota itu.

Berikut adalah rangkuman perang Rusia Ukraina pada Jumat (12/8/2022) dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Penampakan Pangkalan Crimea Milik Rusia yang Hancur Diserang dari Jarak Jauh

1. Kapal biji-bijian PBB pertama akan tiba di Ukraina -

Kapal sewaan PBB pertama yang akan mengangkut biji-bijian dari Ukraina di bawah kesepakatan untuk meredakan krisis pangan global diperkirakan akan berlabuh di Ukraina pada Jumat (12/8/2022), kata PBB.

Kapal MV Brave Commander meninggalkan Istanbul pada Rabu (10/8/2022) dan dijadwalkan tiba di Yuzhne, timur Odessa di pantai Laut Hitam, kata Program Pangan Dunia PBB atau WFP.

Pada 22 Juli, Kyiv dan Moskwa menandatangani kesepakatan penting dengan Turki untuk membuka blokade pengiriman biji-bijian dari Laut Hitam, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

WFP telah membeli 30.000 ton gandum Ukraina awal. MV Brave Commander berkapasitas 23.000 ton.

2. Warga Bucha mengubur mayat-mayat tak teridentifikasi

Lebih dari empat bulan setelah wartawan AFP menemukan 20 mayat warga sipil di pinggiran kota Bucha pada 2 April, yang menjadi bukti pertama kejahatan perang di Ukraina, pemerintah setempat mulai menguburkan mayat-mayat yang tak teridentifiaai.

Sebanyak 14 mayat dikebumikan pada Selasa (9/8/2022), dengan 11 lainnya menyusul pada Kamis (11/8/2022). Mykhailyna Skoryk-Shkarivska, asisten wali kota Bucha, mengatakan kepada AFP bahwa tiga upacara lainnya telah direncanakan.

Baca juga:

Dari 458 warga sipil yang tewas selama pendudukan Rusia di kota itu pada Maret, sekitar 50 belum diidentifikasi.

Hampir semua korban tewas dikubur secara massal di kuburan massal oleh penduduk setempat karena pertempuran sengit membuat mereka tidak punya pilihan lain.

3. Uni Eropa pertimbangkan larangan visa Rusia

Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, mengatakan bahwa larangan visa untuk semua pelancong Rusia bisa menjadi sanksi berikutnya untuk Moskwa.

Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky mengatakan, dia akan mengusulkan gagasan itu pada pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa di Praha pada akhir Agustus.

Uni Eropa sejauh ini telah membuat enam paket sanksi terhadap Rusia.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com