KOMPAS.com - Hari ke-170 invasi Rusia ke Ukraina ditandai dengan berlabuhnya kapal sewaan PBB untuk mengangkut biji-bijian dari Ukraina.
Kemudian, penduduk Bucha mulai mengubur mayat-mayat tak teridentifikasi selama oendudukan Rusia di kota itu.
Berikut adalah rangkuman perang Rusia Ukraina pada Jumat (12/8/2022) dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Penampakan Pangkalan Crimea Milik Rusia yang Hancur Diserang dari Jarak Jauh
Kapal sewaan PBB pertama yang akan mengangkut biji-bijian dari Ukraina di bawah kesepakatan untuk meredakan krisis pangan global diperkirakan akan berlabuh di Ukraina pada Jumat (12/8/2022), kata PBB.
Kapal MV Brave Commander meninggalkan Istanbul pada Rabu (10/8/2022) dan dijadwalkan tiba di Yuzhne, timur Odessa di pantai Laut Hitam, kata Program Pangan Dunia PBB atau WFP.
Pada 22 Juli, Kyiv dan Moskwa menandatangani kesepakatan penting dengan Turki untuk membuka blokade pengiriman biji-bijian dari Laut Hitam, menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
WFP telah membeli 30.000 ton gandum Ukraina awal. MV Brave Commander berkapasitas 23.000 ton.
Lebih dari empat bulan setelah wartawan AFP menemukan 20 mayat warga sipil di pinggiran kota Bucha pada 2 April, yang menjadi bukti pertama kejahatan perang di Ukraina, pemerintah setempat mulai menguburkan mayat-mayat yang tak teridentifiaai.
Sebanyak 14 mayat dikebumikan pada Selasa (9/8/2022), dengan 11 lainnya menyusul pada Kamis (11/8/2022). Mykhailyna Skoryk-Shkarivska, asisten wali kota Bucha, mengatakan kepada AFP bahwa tiga upacara lainnya telah direncanakan.
Baca juga:
Dari 458 warga sipil yang tewas selama pendudukan Rusia di kota itu pada Maret, sekitar 50 belum diidentifikasi.
Hampir semua korban tewas dikubur secara massal di kuburan massal oleh penduduk setempat karena pertempuran sengit membuat mereka tidak punya pilihan lain.
Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, mengatakan bahwa larangan visa untuk semua pelancong Rusia bisa menjadi sanksi berikutnya untuk Moskwa.
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky mengatakan, dia akan mengusulkan gagasan itu pada pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa di Praha pada akhir Agustus.
Uni Eropa sejauh ini telah membuat enam paket sanksi terhadap Rusia.
Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.