KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-151 pada Minggu (24/7/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke -151, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Rusia Klaim Hantam Sasaran Militer Ukraina di Pelabuhan Odessa Setelah Bantah Menyerang
Militer Ukraina melaporkan gempuran Rusia di berbagai lokasi di utara, selatan, dan timur.
Ukraina juga menyebut Rusia mencoba membuka jalan untuk melancarkan serangan terhadap Bakhmut di Donbas.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan, pihaknya menembak jatuh tiga rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan oleh pasukan Rusia dari Laut Hitam dengan target wilayah Khmelnytskiy.
Pasukan Ukraina secara bertahap bergerak ke wilayah Kherson, yang diambil alih oleh Rusia pada awal perang, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga: Korea Utara Tuding AS Buat Senjata Biologis di Ukraina
Zelensky mengatakan, serangan rudal Rusia terhadao Odessa merupakan tindakan barbar yang dilakukan secara terang-terangan.
Dia menambahkan, serangan itu menunjukkan bahwa Moskwa tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan keran ekspor gandum yang baru saja ditandatangani.
PBB, Komunitas Eropa, Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan Italia mengutuk serangan Rusia terhadap Odessa.
Rusia mengatakan pada Minggu bahwa rudal jelajahnya telah menyerang infrastruktur militer di pelabuhan Odessa.
Menteri Pertahanan Turki mengatakan pada Sabtu, para pejabat Rusia telah memberi tahu Ankara bahwa Moskwa tidak ada hubungannya dengan serangan di Odesa.
Baca juga: 2 Warga AS Tewas di Ukraina Timur, Penyebab Belum Jelas
Ukraina dapat mengekspor 60 juta ton gandum dalam delapan hingga sembilan bulan jika pelabuhannya tidak diblokade.
Tetapi, serangan Rusia di pelabuhan Odessa menunjukkan upaya ekspor tidak akan semudah yang dibayangkan, kata penasihat ekonomi presiden Ukraina.
Sejumlah delegasi AS bertemu Zelensky di Kyiv pada Sabtu dan berjanji untuk mencoba memastikan dukungan berkelanjutan dalam perang.
Uni Eropa sedang mencari pasokan gas tambahan dari Nigeria sebagai upaya mempersiapkan potensi pengurangan pasokan gas Rusia.
Baca juga: Momen Saat PM Inggris Ikut Latihan Perang Tentara Ukraina, Lemparkan Granat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.