Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Jumlah Uang yang Disumbang Ibu Penembak Shinzo Abe ke Gereja Unifikasi

Kompas.com - 18/07/2022, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Kyodo News

TOKYO, KOMPAS.com – Jumlah uang yang disumbang ibu Tetsuya Yamagami, penembak Shinzo Abe kepada Gereja Unifikasi terungkap.

Diberitakan Kantor Berita Jepang, Kyodo News, Jumat (15/7/2022), ibu dari pria yang menembak mati mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe telah menyumbang sekitar 100 juta yen (sekitar 720.000 dollar AS atau Rp10,8 miliar) kepada Gereja Unifikasi.

Angka ini terungkap dari keterangan paman Tetsuya Yamagami.

Baca juga: Tetsuya Yamagami Penembak Shinzo Abe Terancam Hukuman Mati Digantung

Yamagami (41) sebelumnya mengatakan kepada penyelidik bahwa dia yakin Shinzo Abe terkait dengan gereja dan dia membenci organisasi tersebut karena sumbangan ibunya merusak keuangan keluarganya.

Yamagami menembak Abe pada 8 Juli 2022 ketika mantan PM Jepang itu menyampaikan pidato singkat di sebuah jalan di kota barat Nara.

Yamagami ditangkap di tempat kejadian di mana polisi menemukan senjata rakitan, dan dia telah dikirim ke jaksa pada Minggu (10/7/2022) karena dicurigai melakukan pembunuhan.

Orang-orang mengantre untuk mempersembahkan bunga dan doa untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, di kuil Zojoji sebelum pemakamannya Selasa, 12 Juli 2022, di Tokyo. Abe dibunuh pada hari Jumat saat berkampanye di Nara, Jepang barat.AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO Orang-orang mengantre untuk mempersembahkan bunga dan doa untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, di kuil Zojoji sebelum pemakamannya Selasa, 12 Juli 2022, di Tokyo. Abe dibunuh pada hari Jumat saat berkampanye di Nara, Jepang barat.

Disebutkan oleh paman Tetsuya Yamagami, bahwa kontribusi ibu penembak Shinzo Abe ke Gereja Unifikasi termasuk sekitar 60 juta yen dari pembayaran asuransi jiwa atas kematian ayah Yamagami.

Dia mengatakan 40 juta yen lainnya untuk Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia -yang dikenal luas sebagai Gereja Unifikasi, berasal dari penjualan real estat keluarganya.

"Ibu Yamagami terus menyumbang dalam jumlah yang lebih kecil bahkan setelah bangkrut pada 2002," kata paman Yamagami yang terus mendukungnya secara finansial selama bertahun-tahun.

Baca juga: Shinzo Abe Meninggal: Jenazah Dikremasi, Jepang Adakan Pemakaman Kenegaraan

"Saya percaya dia (ibu Yamagami) adalah pengikut gereja yang sangat penting. Dia berada di bawah kendali pikiran," ucap pria berusia 77 tahun itu.

Ibu Yamagami bergabung dengan Gereja Unifikasi sekitar tahun 1991 setelah ayahnya bunuh diri pada tahun 1984, menurut pamannya.

Gereja mengeklaim telah mengembalikan 50 juta yen kepadanya, sambil menambahkan tidak ada catatan tentang jumlah sumbangan yang dia berikan kepada organisasi tersebut. Tapi paman Yamagami mengkritik tanggapan gereja dan menuduhnya berusaha menghindari tanggung jawab.

Pamannya mengatakan kesulitan keuangan keluarga berikutnya berupa Yamagami harus meninggalkan kuliah karena kekurangan dana.

"Dia (Yamagami) sangat pintar seperti ayahnya," katanya.

"Dia juga pekerja keras, dan aku hanya punya kenangan indah tentangnya," ungkap paman Yamagama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com