Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Nasib Uang Rp700 Juta yang Ditemukan Pengunjuk Rasa di Istana Presiden Sri Lanka

Kompas.com - 11/07/2022, 19:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa yang menyerbu Istana Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada Sabtu (9/7/2022) dilaporkan menemukan uang tunai senilai 17,85 juta rupee (sekitar 50.000 dollar AS atau Rp734 juta).

Temuan uang yang ditinggalkan oleh Presiden Rajapaksa ini cukup mengejutkan banyak pihak mengingat negara tersebut sedang menghadapi krisis ekonomi parah. 

Lantas, bagaimana nasib uang tersebut?

Baca juga: Kronologi Pelarian Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa hingga Pendudukan Istana oleh Massa

Dilansir dari AFP, uang kerta baru senilai jutaan rupee yang ditinggalkan oleh Presiden Sri Lanka ketika melarikan diri dari rumah dinasnya akan diserahkan oleh Kepolisian Sri Lanka ke Pengadilan pada Senin (11/7/2022).

Uang itu pada mulanya telah diserahkan oleh pengunjuk rasa kepada pihak kepolisian Sri Lanka. 

"Uang itu diambil alih oleh polisi dan akan diserahkan ke pengadilan hari ini," kata juru bicara kepolisian.

Sumber resmi mengatakan sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di rumah megah itu.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa tinggal di gedung berusia dua abad itu setelah dirinya diusir dari rumah pribadinya pada 31 Maret 2022 ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbunya.

Pemimpin berusia 73 tahun itu melarikan diri melalui pintu belakang di bawah pengawalan personel angkatan laut dan dibawa pergi dengan perahu, menuju ke timur laut pulau itu, kata sumber resmi kepada AFP.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Dipastikan Akan Mundur

Keberadaan persis Presiden Sri Lanka belum diketahui pada Senin pagi waktu setempat.

Tetapi, kantor Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan Rajapaksa telah secara resmi memberitahunya tentang niat untuk mengundurkan diri, tanpa menentukan tanggal.

Wickremesinghe yang juga berusia 73 tahun itu akan secara otomatis menjadi penjabat presiden jika Rajapaksa mengundurkan diri.

Dia akan menjadi Presiden hingga parlemen memilih seorang anggota parlemen untuk menjabat hingga November 2024.

Tetapi, Wickremesinghe sendiri telah mengumumkan kesediaannya untuk mundur jika konsensus tercapai untuk membentuk pemerintahan persatuan.

Pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi presiden Sri Lanka, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 9 Juli 2022.AP PHOTO/ERANGA JAYAWERDENA Pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi presiden Sri Lanka, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 9 Juli 2022.

Menurut Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Abeywardana, Presiden Rajapaksa berjanji pada akhir pekan lalu untuk mundur pada Rabu (13/7/2022) dan membuka jalan bagi "transisi damai".

Baca juga: Sri Lanka Krisis, Menlu AS Salahkan Rusia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com