Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bertemu China Bahas Tantangan Keamanan

Kompas.com - 14/06/2022, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, pada Senin (13/6/2022) untuk membahas berbagai tantangan keamanan.

Seorang pejabat senior administrasi, yang berbicara dengan syarat anonim, menggambarkan pembicaraan itu sebagai "terus terang, mendalam, substantif dan produktif."

Dilansir CNBC, keduanya membahas berbagai tantangan keamanan yang dihadapi hubungan bilateral kedua negara, termasuk perang Rusia di Ukraina dan serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara.

Baca juga: Pidato Menhan Prabowo di Singapura Dipuji China, Ini yang Disampaikan

Pertemuan itu berlangsung hampir lima jam dan mengikuti panggilan telepon Mei antara Sullivan dan Yang.

Keduanya terakhir bertemu langsung di Roma pada 14 Maret dalam apa yang kemudian digambarkan sebagai pembicaraan "intens" yang berlangsung setidaknya tujuh jam.

Pertemuan itu terjadi ketika AS menekan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu untuk tidak membantu Moskwa menumpulkan sanksi global atas agresi Kremlin di Ukraina.

Dalam minggu-minggu sejak invasi Rusia ke bekas tetangga Sovietnya, Washington dan sekutunya telah memberlakukan putaran sanksi terkoordinasi yang membuat Rusia melewati Iran dan Korea Utara sebagai negara yang paling banyak mendapat sanksi di dunia.

Baca juga: China Tuding AS Coba Membajak Negara-negara Asia-Pasifik untuk Melawan Beijing

Sullivan juga menyuarakan keprihatinan mengenai veto China baru-baru ini atas resolusi AS di Dewan Keamanan PBB yang akan memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara menyusul serangkaian uji coba rudal balistik baru-baru ini.

"Sullivan menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ini adalah area di mana kami percaya Amerika Serikat dan China harus dapat bekerja sama," kata pejabat itu.

Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Menteri Pertahanan Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura.

Selama pertemuan itu, Austin memperingatkan Beijing atas tindakan agresifnya terhadap Taiwan.

Baca juga: Sembilan Pria Serang Seorang Wanita Secara Brutal Picu Kemarahan Publik di China

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggambarkan China sebagai "tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan internasional," bahkan ketika dunia bergulat dengan perang Rusia di Ukraina.

"China adalah satu-satunya negara dengan niat untuk membentuk kembali tatanan internasional dan, semakin, kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk melakukannya," kata Blinken dalam pidato 26 Mei di Universitas George Washington.

"Visi Beijing akan menjauhkan kita dari nilai-nilai universal yang telah menopang begitu banyak kemajuan dunia selama 75 tahun terakhir," kata Blinken.

Baca juga: Sembilan Pria Serang Seorang Wanita Secara Brutal Picu Kemarahan Publik di China

Pejabat itu mengatakan bahwa selama pertemuan itu baik Washington dan Beijing menyetujui pembicaraan di masa depan, tetapi menolak untuk memberikan rincian spesifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com