Pembongkaran rumah sejumlah pemuka agama Islam di Uttar Pradesh ini telah menuai kecaman.
The arbitrary police action against Afreen Fatima’s family is violation of civil rights.
— Waris Pathan (@warispathan) June 12, 2022
UP government taking law in its own hands is Condemnable. Nupur Sharma isn't being arrested but poor people are paying price for raising voice#StandWithAfreenFatima #MuslimLivesMatter pic.twitter.com/GmuaKCZCCb
Baca juga: Unjuk Rasa Pecah di India Memprotes Pernyataan Politisi BJP soal Nabi Muhammad
Para pemimpin oposisi mengatakan, pemerintah Adityanath telah melakukan tindakan inkonstitusional karena membungkam pengunjuk rasa.
Sementara di Negara Bagian Kashmir, kepolisian menangkap seorang remaja karena mengunggah video yang memuat ancaman untuk memenggal mantan juru bicara BJP Nupur Sharma, menurut keterangan pejabat setempat.
Video itu - yang menyebar dengan luas di YouTube - kini telah ditangguhkan oleh pihak berwenang, sebagai salah satu langkah untuk mengatasi demonstrasi yang telah menyebar di penjuru negeri.
Adapun, di Negara Bagian Benggala Barat di India timur, pihak berwenang memberlakukan aturan darurat yang melarang pertemuan publik di distrik industri Howrah hingga 16 Juni mendatang.
Setidaknya 70 orang ditahan karena dituduh terlibat dalam kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum di negara bagian itu.
Baca juga: Unjuk Rasa Pecah di India Memprotes Pernyataan Politisi BJP soal Nabi Muhammad
Ketua BJP di Benggala Barat menyeret negara tetangga Bangladesh, dengan menuding negara yang mayoritas berpenduduk Muslim itu, memicu kekerasan di India.
Seperti diberitakan, Nupur Sharma, yang merupakan juru bicara partai nasionalis Hindu BJP, mengeluarkan pernyataannya dalam debat yang disiarkan televisi bulan lalu.
Kemudian Naveen Jindal, yang merupakan kepala media dari unit Delhi partai tersebut, mengunggah cuitan tentang hal yang sama.
Komentar-komentar mereka - terutama oleh Sharma - membuat marah komunitas minoritas Muslim di negara itu, yang menyebabkan aksi protes sporadis di beberapa negara bagian.
BBC tidak akan mengulangi pernyataan Sharma karena bersifat menyinggung.
Baca juga: Kasus-kasus Islamofobia Menodai Hubungan India dengan Negara-negara Lain
Kontroversi tentang pernyataan yang dilontarkan oleh Sharma dan Jindal masih berlangsung. Hal ini tampak melalui reaksi kelompok-kelompok Muslim yang menuntut penangkapan keduanya. Sedangkan beberapa kelompok Hindu garis keras melabeli keduanya sebagai politisi pemberani dan nasionalis.
Pada Minggu, Jindal mengatakan keluarganya menghadapi ancaman terus menerus dan beberapa pengikutnya mengatakan sebuah bom berhasil dijinakkan di tempat ia kini tinggal di ibu kota New Delhi, seperti dikutip dari Reuters.
Negara-negara Muslim seperti Qatar, Arab Saudi, UEA, Oman, dan Iran yang merupakan mitra dagang utama bagi India, mengajukan protes melalui saluran diplomatik dan menggunakan media sosial untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah.
Adapun Kementerian Luar Negeri India mengatakan, pernyataan keduanya tidak mencerminkan sikap pemerintah.
Para kritikus beranggapan pernyataan Sharma dan Jindal mencerminkan polarisasi agama yang mendalam di India, yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Ujaran kebencian dan serangan terhadap warga Muslim meningkat tajam setelah BJP berkuasa pada 2014.
Baca juga: Ujaran Politisi soal Nabi Muhammad Perkeruh Hubungan India dengan Negara Mayoritas Muslim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.