Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Temukan Hepatitis Misterius pada Anak, AS Lakukan 3 Hal Ini

Kompas.com - 10/05/2022, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CDC

CDC juga melibatkan organisasi mitra kesehatan masyarakat untuk berbagi informasi dan memastikan kami siap untuk mendiagnosis dan mengobati kasus tambahan.

CDC akan bekerja dengan mitra ini untuk menyebarkan daftar laboratorium yang dapat melakukan pengujian atau pengetikan adenovirus dengan cepat.

3. Berbagi informasi

Langkah lain yang dilakukan AS setelah mendapati temuan kasus hepatitis misterius pada anak, yakni berbagai informasi.

Apa saja yang dikerjakan dalam hal ini?

  • CDC telah mengirimkan pemberitahuan HAN (Health Alert Network) kepada penyedia layanan kesehatan dan mitra kesehatan masyarakat untuk membantu dokter dan departemen kesehatan negara bagian mempelajari lebih lanjut, termasuk bagaimana melaporkan kasus potensial lainnya yang telah mereka identifikasi. Pemberitahuan HAN tambahan direncanakan ketika ada pembaruan klinis atau laboratorium
  • CDC akan terus memperbarui penyedia layanan kesehatan dan mitra kesehatan masyarakat, termasuk melalui Kegiatan Penjangkauan dan Komunikasi Klinisi yang direncanakan (COCA)
  • CDC akan terus merilis data dan analisis dengan cepat, termasuk melalui publikasi MMWR, dan terus memberikan informasi terkini kepada publik

Baca juga: WHO: Kematian Tak Langsung Pasien Covid-19 Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia

Apa yang orang tua dapat lakukan?

Mendengar tentang penyakit hati yang parah pada anak-anak bisa jadi mengkhawatirkan.

Jika para orang tua memiliki pertanyaan tentang kesehatan anak masing-masing, CDC merekomendasikan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan anak.

Hal lain yang penting dilakukan para orang tua guna mencegah terjangkitnya anak akan hepatitis misterius menurut CDC, yakni:

1. Waspadai gejala radang hati berupa

  • Demam
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Urine gelap
  • Tinja berwarna terang (kotoran)
  • Nyeri sendi
  • Penyakit kuning (kulit menguning)

Baca juga: WHO Yakin Jumlah Kematian Covid-19 Global 3 Kali Lipat Lebih Besar

2. Selalu perbarui anak-anak tentang semua vaksinasi mereka

3. Bantu anak melakukan tindakan sehari-hari untuk membantu mencegah penyakit, seperti:

  • Sering cuci tangan
  • Menghindari orang yang sedang sakit
  • Menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik
  • Mengajari mereka untuk menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut

Apa yang CDC ketahui?

CDC mengungkap, tes laboratorium telah mengidentifikasi bahwa beberapa anak memiliki adenovirus tipe 41, yang lebih mungkin menyebabkan penyakit perut parah pada anak-anak.

Meskipun ada laporan sebelumnya tentang hepatitis pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang tertekan yang terinfeksi adenovirus, adenovirus tipe 41 bukanlah penyebab umum hepatitis pada anak-anak yang sehat.

Penyebab umum lain dari hepatitis virus, seperti infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E juga dipertimbangkan, tetapi bukti untuk infeksi ini tidak ditemukan pada pasien mana pun.

Beberapa penyebab lain telah dikesampingkan untuk anak-anak di Alabama, termasuk:

  • Virus penyebab Covid-19
  • bakteri
  • Infeksi saluran kemih
  • Hepatitis autoimun
  • penyakit Wilson ikon eksternal

Baca juga: Tak Wajib Tes Antigen Pasca-Isolasi, Pedoman Terbaru CDC Tuai Kecaman

Apa yang CDC tidak tahu? 

CDC saat ini belum mengetahui secara pasti penyebab dan prevalensi (jumlah kasus) hepatitis misterius pada anak di AS.

CDC menyatakan, penyebab penyakit yang dilaporkan pada anak-anak ini belum diketahui.

Meskipun adenovirus telah terdeteksi pada beberapa anak, CDC tidak tahu apakah itu penyebab penyakitnya.

CDC tidak tahu dan sedang menyelidiki apa peran faktor lain dalam penyakit ini, seperti paparan racun atau infeksi lain yang mungkin dimiliki anak-anak.

CDC juga menyampaikan bahwa belum jelas apakah ada peningkatan jumlah kasus hepatitis pada anak, atau perbaikan dalam mendeteksi kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com