Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Ukraina Negosiasi dengan Rusia yang Disebut Penjahat Perang?

Kompas.com - 08/04/2022, 10:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Namun, kekacauan dan kelemahan militer Rusia telah menyembunyikan ancaman yang lebih tidak menyenangkan, yakni munculnya potensi penyebaran senjata nuklir taktis.

Ketika ditanya di Kongres AS pada beberapa minggu yang lalu apakah ini mungkin, Fiona Hill, seorang ahli dan penasihat lama untuk pemerintah Amerika dalam urusan Rusia, mengatakan bahwa memang Putin akan menggunakan alat-alat yang dia miliki jika dia membutuhkannya.

Pandangan lain disampaikan Hodges kepada pembawa acara ''Zona Konflik'', Tim Sebastian.

"Saya pikir kami bereaksi berlebihan terhadap ancaman Rusia tentang perluasan perang, tentang senjata nuklir. Saya tidak percaya bahwa Kremlin akan menggunakan senjata nuklir."

Baca juga: Siapa Anak Putin dan Kenapa Jadi Target Sanksi Rusia dari AS?

Membidik tanggung jawab Putin

Sementara itu, Pemerintah Ukraina terus merundingkan gencatan senjata dengan Pemerintah Rusia dan potensi deeskalasi.

Apa yang diharapkan dari Rusia tidak hanya gencatan senjata dan deeskalasi, tetapi pembiayaan untuk rekonstruksi negara, kompleks industri, aset dan layanan publik yang hancur.

Namun, mungkin yang lebih penting, korban warga sipil yang menjadi target Rusia--setidaknya menurut laporan awal--akan membutuhkan ganti rugi, dan itu berarti masuk dalam penyelidikan dan pengadilan atas kejahatan perang.

Inilah tepatnya yang sedang diselidiki oleh jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. Seperti yang dikatakan pengacara hak asasi manusia internasional Bill Bowring kepada DW, tanggung jawab itu memang bisa berarti dakwaan terhadap Putin atas tuduhan kejahatan perang.

Baca juga: Mengapa Banyak Pemimpin Afrika Mendukung Putin dan Invasi Rusia?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com