Upaya-upaya itu termasuk membayar petani untuk menanam gandum atau kunyit, berinvestasi dalam jaringan transportasi, serta menyemprotkan defoliant pada tanaman, dan membom fasilitas pemurnian.
Pada setiap langkah, upaya-upaya itu digagalkan oleh anggota Taliban yang menguasai daerah utama penghasil opium dan memperoleh ratusan juta dollar dari industri tersebut, menurut perkiraan pemerintah AS dan Afghanistan.
Para petani di daerah yang dikuasai Taliban sering mendapat tekanan untuk menanam bunga poppy dari panglima perang dan milisi setempat, menurut penyelidikan.
Akibatnya, Afghanistan hampir memonopoli opium dan heroin yang menyumbang 80-90 persen dari produksi global, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).
Jumlah lahan yang ditanami bunga poppy mencapai rekor tertinggi pada 2017 dan rata-rata mencapai sekitar 250.000 hektare dalam empat tahun terakhir, kira-kira empat kali lipat dari tingkat pertengahan 1990-an, menurut data PBB.
Baca juga: Pemimpin Misterius Taliban Sirajuddin Haqqani Akhirnya Menunjukkan Wajahnya, Siapa Dia Sebenarnya?
Kebijakan narkotika dari pemerintah baru akan memengaruhi harga heroin global, dengan dampak bagi negara-negara Barat dan pecandunya, serta Rusia, Iran, Pakistan, dan China--semua rute penyelundupan utama tetapi juga pasar besar untuk obat-obatan Afghanistan.
Dalam beberapa tahun terakhir, para penyelundup juga menemukan bahwa tanaman yang biasa dijumpai di Afghanistan yaitu ephedra dapat digunakan untuk membuat komponen utama metamfetamin, yang lebih dikenal sebagai "sabu kristal".
Namun, juru bicara Mujahid bersumpah Afghanistan akan menjadi negara bebas narkotika ke depannya.
Gretchen Peters penulis Amerika dari buku Seeds of Terror: How Heroin Is Bankrolling the Taliban and Al-Qaeda mengatakan, larangan Taliban sebelumnya pada penanaman opium bersifat taktis.
"Mereka berada di bawah tekanan internasional yang sangat besar," katanya. "Itu adalah tipuan karena mereka memiliki begitu banyak simpanan. Mereka menghasilkan banyak uang begitu harganya melonjak 10 kali lipat."
"Mereka tidak akan menyingkirkan perdagangan narkoba karena mereka terlalu terikat dengan itu."
"Afghanistan tidak dapat bertahan hidup tanpa opium. Ini secara bersamaan membunuh Afghanistan sementara juga menjaga sejumlah besar orang tetap hidup," katanya, mengacu pada pendapatan yang diberikan industri tersebut kepada petani miskin.
Menguasai Afghanistan akan menawarkan akses kepada Taliban ke maskapai penerbangan, birokrasi negara, dan bank yang dapat digunakan untuk memfasilitasi penyelundupan narkoba dan pencucian uang, jelasnya.
Baca juga: Siapa Taliban dan Mengapa Ingin Menguasai Afghanistan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.