Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Bisnis Opium dan Heroin, Bagaimana Taliban Bertahan Hidup di Afghanistan?

Kompas.com - 04/04/2022, 13:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Produksi heroin meningkat pesat di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir dan turut menjadi sumber dana Taliban.

Para ahli mengatakan, Taliban akan bersusah payah melepaskan diri dari perdagangan yang menguntungkan itu, meskipun mereka berjanji akan melakukannya.

Terbaru, pada Minggu (3/4/2022) Pemerintah Taliban melarang budi daya opium.

Baca juga: Taliban Larang Budi Daya Opium di Afghanistan

"Sesuai dekrit yang dikeluarkan pemimpin agung Emirat Islam Afghanistan, diberitahukan kepada semua warga Afghanistan bahwa mulai sekarang, budi daya opium dilarang keras di seluruh negeri," menurut surat perintah dari pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada.

"Jika melanggar, tanamannya akan dihancurkan segera dan si pelanggar akan diperlakukan menurut hukum syariah," kata perintah tersebut, yang diumumkan dalam jumpa pers oleh Kementerian Dalam Negeri di Kabul.

Namun, wacana anti-heroin--seperti janji serupa untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan media--dipandang oleh para analis sebagai bagian dari upaya para pemimpin baru Taliban menunjukkan wajah yang lebih moderat guna mendapatkan dukungan internasional.

Sebagian besar opium dan heroin dunia berasal dari Afghanistan. Produksi dan ekspornya berpusat di daerah-daerah yang dikendalikan oleh Taliban, yang mengenakan pajak obat-obatan yang berat selama pemberontakan 20 tahun mereka.

Sektor tersebut menjadi sumber daya utama bagi Taliban dan mereka dapat kesulitan untuk melarangnya, kata Jonathan Goodhand pakar perdagangan obat internasional di SOAS University of London.

Ilustrasi NarkobaKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Narkoba
"Narkoba akan memunculkan serangkaian ketegangan dalam gerakan," menurut prediksinya dikutip dari AFP (19/8/2021).

Di satu sisi, "mereka ingin membuat citra diri sebagai lebih moderat dan lebih terbuka untuk terlibat dengan Barat dan mereka menyadari narkoba adalah salah satu cara untuk melakukannya."

Namun di sisi lain, setiap represi akan menghantam petani di jantung politik Taliban di provinsi Helmand dan Kandahar pada khususnya.

"Akan sulit mengambil pendekatan yang sangat agresif terhadap obat-obatan," tambahnya.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Laki-laki

Nyaris memonopoli

Dalam konferensi pers perdananya, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memohon bantuan internasional untuk memberi petani tanaman alternatif selain bunga poppy, sumber getah yang disuling menjadi morfin dan heroin.

Seruan untuk bantuan internasional mungkin akan memicu tawa hampa dari orang-orang yang bekerja dalam koalisi pasukan NATO, LSM, dan pekerja PBB yang selama 10 tahun terakhir mencoba mematahkan ketergantungan Afghanistan pada pertanian opium, tetapi berakhir sia-sia.

Amerika Serikat menghabiskan sekitar 8,6 miliar dollar AS dari 2002 hingga 2017 untuk memerangi perdagangan narkoba, menurut laporan 2018 dari Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Afghanistan (SIGAR).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com