Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Perempuan Kembali Sekolah, Bank Dunia Bekukan Proyek di Afghanistan

Kompas.com - 30/03/2022, 09:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bank Dunia telah menunda empat proyek di Afghanistan senilai 600 juta dollar AS.

Ini dilakukan di tengah kekhawatiran atas keputusan para pemimpin Taliban yang melarang anak perempuan kembali ke sekolah menengah umum.

Dilansir Reuters, proyek-proyek yang akan didanai di bawah Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan yang telah diubah, sedang dipersiapkan untuk dilaksanakan badan-badan PBB.

Baca juga: Incar Investasi dari China, Taliban Sekarang Melestarikan Buddha

Dana akan mendukung proyek-proyek di bidang pertanian, pendidikan, kesehatan, dan mata pencaharian.

Tetapi pedoman bank mengharuskan semua kegiatan yang dibiayai ARTF untuk mendukung akses dan kesetaraan layanan untuk perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.

Larangan Taliban terhadap anak perempuan yang bersekolah di sekolah menengah jelas memicu keprihatinan.

Akibatnya, keempat proyek akan dipresentasikan kepada donor ARTF untuk disetujui hanya "ketika Bank Dunia dan mitra internasional memiliki pemahaman yang lebih baik tentang situasi dan keyakinan bahwa tujuan proyek dapat dipenuhi."

Namun, tidak jelas kapan itu bisa terjadi.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Laki-laki

Sebelumnya, Pejabat AS pekan lalu membatalkan pertemuan yang direncanakan di Doha dengan Taliban pasca-keputusan untuk menjauhkan anak perempuan dari sekolah menengah.

Dewan eksekutif Bank Dunia pada 1 Maret memang menyetujui rencana untuk menggunakan lebih dari 1 miliar dollar AS dari dana ARTF untuk membiayai program pendidikan, pertanian, kesehatan dan keluarga.

Hal ini menurut Bank Dunia sangat dibutuhkan. Bisa memotong sanksi otoritas Taliban dan mengucurkan uang melalui badan-badan dan bantuan PBB.

ARTF dibekukan pada Agustus ketika Taliban mengambil alih kekuasaan ketika pasukan internasional pimpinan AS pergi setelah 20 tahun berperang.

Pemerintah asing juga mengakhiri bantuan keuangan yang terdiri lebih dari 70 persen dari pengeluaran pemerintah, mempercepat keruntuhan ekonomi negara itu.

Baca juga: Aktivis: Akan Ada Protes Nasional jika Taliban Tetap Tutup Sekolah untuk Perempuan

Ketika setuju untuk membebaskan dana ARTF untuk proyek-proyek baru yang akan, Bank Dunia mengharapkan "fokus yang kuat untuk memastikan bahwa anak perempuan dan perempuan berpartisipasi dan mendapat manfaat dari dukungan tersebut."

Tapi hal itu belum terjadi. Sempat hampir terjadi, namun dibatalkan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com