Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Festival Penis" Digelar di Jepang, Sumbangkan Keuntungan untuk Penelitian HIV/AIDS

Kompas.com - 02/04/2022, 12:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber UPI

TOKYO, KOMPAS.com - Orang-orang tampak bersuka ria di kota Jepang yang sedang mempersiapkan Kanamara Matsuri, perayaan tahunan yang juga dikenal sebagai "Festival Penis".

Dilansir UPI, Kanamara Matsuri, yang secara kasar diterjemahkan menjadi "Festival Lingga Baja," dimulai setiap tahun pada hari Minggu pertama bulan April di Kuil Kanayama di Kawasaki.

Festival ini menghormati dewa Shinto Kanayama-hiko dan dewi Kanayama-hime. Para dewa ini dikaitkan dengan seni metalurgi dan kesehatan seksual.

Baca juga: Studi di Jepang, Hidung Besar Pengaruhi Ukuran Penis Pria

Orang-orang bersuka ria di festival, termasuk pekerja seks yang mencari perlindungan dari penyakit dan kelompok LGBTQ yang mencari "berkah seksual."

Pasangan yang sudah menikah berdoa untuk kesuburan dan anak-anak yang sehat.

Kuil Kanayama pun menyumbangkan hasil dari festival untuk penelitian tentang HIV/AIDS.

Acara ini menampilkan "penis" dalam karya seni, makanan yang dapat dimakan, topi, boneka, kostum, dan parade kuil portabel.

Semuanya memuat benda-benda suci berbentuk penis.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Influencer Terobsesi Jimin BTS Perpendek Penis | Pasukan Rusia dekat Ukraina

Pawai ini diikuti oleh acara yang dikenal sebagai "mochi nage", yang melibatkan pendeta Shinto yang berdiri di atas perancah tinggi, memberkati kue beras dan melemparkannya ke kerumunan.

Menangkap salah satu "lontong" ini dipercaya membawa berkah kesuburan.

Pengunjung juga bisa menjelajah di dalam ruang pameran Kuil Kanayama dapat untuk melihat gambar, benda suci, dan buku yang merinci tradisi seksualitas dan festival lain di seluruh dunia yang didedikasikan untuk dewa berbasis jenis kelamin.

Selama periode Edo, tahun 1600-an hingga pertengahan 1800-an, pekerja seks yang berbasis di penginapan di sepanjang jalan Tokaido dari Edo ke Kyoto memang mengunjungi Kuil Kanayama untuk berdoa memohon perlindungan dari penyakit menular seksual.

Baca juga: Dianggap Mirip Penis, 2 Patung Ikan di Maroko Ini Dihancurkan

Hingga hari ini, kuil terus menjadi tujuan populer bagi mereka yang menderita infeksi menular seksual untuk berdoa.

Umat paroki terkemuka di Kuil Kanayama mengadakan Kanamara Matsuri pertama pada tahun 1969, mengizinkan siapa pun yang mencari berkah terkait seksual dari kuil. Mereka bebas melakukannya di siang hari tanpa takut stigma.

Popularitas acara tumbuh pada 1980-an, di tengah epidemi HIV, dan meledak dalam beberapa tahun terakhir berkat turis yang tertarik dengan foto dan video festival yang diposting online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com