Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Mulai Hancurkan Depot Penyimpanan Makanan dan Bahan Bakar Ukraina

Kompas.com - 27/03/2022, 14:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Rusia telah mulai menghancurkan depot penyimpanan makanan dan bahan bakar milik Ukraina.

Hal itu dikatakan oleh Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Vadym Denysnko pada Minggu (27/3/2022).

Dengan demikian, kata dia, Pemerintah Ukraina harus menyebar stok bahan kebutuhan pokok itu dalam waktu dekat.

Baca juga: Inggris Tetapkan Syarat Ini jika Sanksi Rusia Ingin Dicabut

Berbicara di televisi lokal, Denysenko juga mengatakan Rusia terus membawa pasukan ke perbatasan Ukraina secara bergiliran.

“Mereka (pasukan Rusia) dapat melakukan upaya baru untuk maju dalam invasinya ke Ukraina,” ungkap dia, dilansir dari Reuters.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus".

Hingga hari ke-32, Rusia masih melanjutkan “agresi bersenjata skala penuh”.

Terakhir, Rusia giliran mengepung dan menyerang Kota Chernihiv di Ukraina utara.

Wali Kota Chernihiv bahkan mengatakan pada Sabtu (26/3/2022), bahwa ada 44 orang yang terluka parah, termasuk tiga anak di kotanya tidak dapat dievakuasi ke daerah yang lebih aman untuk mendapatkan perawatan ketika akses keluar Chernihiv telah diputus oleh pasukan Rusia.

Pihak berwenang setempat pada Jumat (26/3/2022), Chernihiv telah dikepung secara efektif oleh pasukan Rusia.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Bom Jembatan Terakhir, 150.000 Orang Terperangkap di Kota Chernihiv

Pihak berwenang memperingatkan bahwa tidak mungkin untuk mengevakuasi warga sipil atau membawa bantuan kemanusiaan ke kota dekat perbatasan Belarus itu karena sebuah jembatan yang menghubungkan kota itu dengan ibu kota Ukraina di selatan telah dihancurkan oleh pengeboman.

Berbicara di televisi nasional, Wali Kota Chernihiv Vladyslav Atroshenko mengatakan situasinya sangat kritis bagi 44 orang yang terluka yang membutuhkan perawatan darurat.

"Mereka tidak dapat bertahan hidup di sini karena parahnya luka mereka. Mereka membutuhkan evakuasi segera," katanya.

Dia mengatakan masih ada hingga 130.000 orang tanpa pemanas, listrik atau pasokan air di Chernihiv yang berada di bawah pemboman berat oleh pasukan Rusia.

“Kota ini memiliki populasi sebelum perang sekitar 290.000,” katanya.

Pada yang sama, Jumat, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya telah "memblokir" kota-kota Ukraina, termasuk Chernihiv, untuk mengikat militer Ukraina sementara Rusia fokus untuk mengambil kendali di wilayah Donbass timur.

Baca juga: Rusia Juga Tegang dengan Azerbaijan, Sebut Zona Penjaga Perdamaian Nagorno-Karabakh Dilanggar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com