PRESIDEN Ukrania Volodymyr Zalensky mengajukan permohonan kepada Amerika Serikat untuk memainkan perannya sebagai pemimpin dunia dengan menetapkan wilayah Ukraina sebagai No Fly Zone atau wilayah terlarang untuk penerbangan.
Harapan ini pupus setelah memperoleh jawaban dari Presiden Amerika Serikat Jo Biden yang menyatakan bahwa yang paling mungkin dan masuk akal dilakukan Amerika Serikat adalah hanya berupaya memberi bantuan tambahan senjata.
Jawaban Amerika jelas sekali mengindikasikan bahwa Amerika tidak mau terlibat langsung dalam konflik Rusia Ukraina.
Amerika tidak akan memenuhi permintaan Zalensky untuk menetapkan No Fly Zone di wilayah Ukraina.
Baca juga: Rusia Vs Ukraina dan Hegemoni Barat yang Hampir Berakhir
Sebuah keputusan yang pasti dilakukan Amerika Serikat setelah mendengarkan penjelasan Putin berkait serangan Rusia ke Ukraina.
Putin dengan sangat gamblang mengatakan sebagaimana dikutip dari ABC News bahwa “Siapa pun yang mencoba menghalangi kita, apalagi menciptakan ancaman bagi negara kita dan rakyatnya harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera dan mengarah pada konsekuensi yang tak pernah anda hadapi dalam sejarah."
Sebuah pernyataan yang bernada ancaman serius bagi siapa saja yang ikut campur dalam urusan Rusia Ukraina.
Ancaman ini tentu saja akan berhubungan dengan penggunaan senjata nuklir. Amerika tidak akan mengambil risiko menetapkan No Fly Zone di wilayah Ukraina.
Karena dengan melakukan itu, maka sama saja Amerika Serikat akan berhadapan langsung “head to head” dengan kekuatan udara Rusia.
Sekadar sebagai gambaran saja tentang senjata nuklir, dalam hal ini ICBM, Inter Continental Ballistic Missile dengan hulu ledak nuklir yang dapat melintas secepat kilat antarbenua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.