Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Pandemi Covid-19, WHO Sebut Masih Jauh dari Selesai

Kompas.com - 10/03/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com – Dua tahun sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pandemi masih jauh dari selesai.

Covid-19 diumumkan sebagai pandemi oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 11 Maret 2020.

Setelah dua tahun berlalu, Ghebreyesus menyesalkan kenapa virus corona masih terus menyebar dan melonjak di beberapa bagian dunia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Belum Maksimal, Kematian di Hong Kong Pecahkan Rekor Global

"Dua tahun kemudian, lebih dari 6 juta orang telah meninggal," kata Tedros pada konferensi pers sebagaimana dilansir Channel Newa Asia, Kamis (10/3/2022).

"Meski kasus dan kematian yang dilaporkan menurun secara global, dan beberapa negara telah mencabut pembatasan, pandemi masih jauh dari selesai,” sambung Tedros.

Tedros menambahkan, pandemi tidak akan berakhir di mana pun sampai semuanya usai.

Dia juga menggarisbawahi kenaikan kasus baru sebesar 46 persen pada pekan lalu di wilayah Pasifik Barat WHO.

Baca juga: Pasien Covid-19 Terlama: Dirawat Selama 549 Hari, Kini Pulang dan Hidup dengan Ventilator

"Virus ini terus berkembang, dan kita terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan di mana pun yang membutuhkan," kata Tedros.

Dia juga kembali memperingatkan tentang penurunan tingkat pengetesan baru-baru ini. Penurunan tes sama saja membuat dunia buta terhadap apa yang sedang dilakukan Covid-19.

"WHO khawatir beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian. Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya," tutur Tedros.

Baca juga: China Bangun Jembatan Baru ke Hong Kong untuk Tangani Kondisi Darurat Covid-19

Tetap waspada

Di sisi lain, jumlah kasus baru turun 5 persen di seluruh dunia pada pekan lalu dibandingkan dengan pekan sebelumnya, sementara jumlah kematian turun 8 persen.

Kendati demikian, Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove memperingatkan bahwa jumlah kasus terlalu rendah itu disebabkan karena jumlah pengetesan yang juga sangat rendah.

"Virus ini masih menyebar pada tingkat yang terlalu intensif. Meski kami melihat tren menurun, masih ada lebih dari 10 juta kasus yang dilaporkan di tingkat global pekan lalu,” ujar Kerkhove.

Baca juga: Arab Saudi Cabut Sebagian Pembatasan Covid-19, Termasuk Jarak Sosial di Masjidil Haram

"Kita harus tetap waspada,” sambung Kerkhove.

Dalam update mingguan tentang penyebaran Covid, WHO mengatakan sebelumnya bahwa varian Omicron mendominasi dunia dibandingkan mutasi virus lainnya.

WHO mengatakan Omicron berkontribusi sekitar 99,7 persen dari sampel yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir.

WHO mengatakan akses yang tidak setara ke vaksin, tes, dan perawatan Covid-19 masih merajalela dan memperpanjang pandemi.

Baca juga: Kamar Mayat di Hong Kong Penuh Saat Kematian Covid-19 Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com