HONG KONG, KOMPAS.com - Fasilitas untuk menyimpan mayat di rumah sakit dan kamar mayat umum di Hong Kong berada pada kapasitas maksimum karena jumlah kematian akibat Covid-19 terus meningkat.
Kondisi tersebut mendorong pihak berwenang berusaha lebih keras guna mengendalikan wabah yang kian parah.
Otoritas Kesehatan Hong Kong melaporkan rekor harian tertinggi 34.466 infeksi Covid-19 baru dan 87 kematian pada Senin (28/2/2022).
Baca juga: Terus Positif Covid-19 Selama 14 Bulan, Muzzafer Kayasan Ajukan Petisi agar Bisa Peluk Cucunya
Dikutip dari Reuters, Kepala Asosiasi Dokter Umum Hong Kong Tony Ling, mengatakan puluhan mayat terpaksa harus menunggu di ruang kecelakaan dan darurat rumah sakit di seluruh pusat keuangan global itu untuk diangkut ke kamar mayat.
“Jenazah-jenazah ini sekarang membutuhkan waktu tambahan untuk menunggu dikumpulkan karena sumber daya yang sangat terbatas,” ujarnya.
Keterbatasan itu disebabkan kurangnya kapasitas penyimpanan dan tenaga kerja.
Pemerintah dan otoritas rumah sakit belum menanggapi terkait hal itu.
Terdapat lebih dari 600 kematian terkait Covid-19 di Hong Kong sejak pandemi dimulai pada 2020, lebih sedikit ketimbang di kota-kota besar serupa lainnya.
Namun, angka-angka itu terus meningkat setiap harinya dengan rekor 83 kematian pada Minggu (27/2/2022).
Sekitar 300 kematian sudah tercatat pada pekan lalu dengan sebagian besar penduduk belum divaksin.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Bicara dengan PM Inggris meski Positif Covid-19
Sebagian besar lansia di Hong Kong belum divaksin meskipun baru-baru ini vaksinasi meningkat. Banyak yang meragukan untuk disuntik lantaran takut akan efek samping dan berpuas diri karena kesuksesan kota itu dalam mengendalikan Covid-19 di 2021.
Ahli kesehatan Hong Kong mengatakan kota yang berpenduduk 7,4 juta orang itu dapat memperkirakan kematian kumulatif yang berpotensi meningkat ke sekitar 3.206 kematian akibat Covid-19 pada pertengahan Mei.
Sekitar rata-rata 4.000 orang meninggal setiap bulan di Hong Kong, menurut data pemerintah pada 2020.
Hong Kong telah berpegang teguh dengan kebijakan Covid-19 dynamic zero yang berupaya mengekang seluruh wabah, seperti di China daratan.
Untuk mencapai hal tersebut, bekas jajahan Inggris itu sudah mengambil langkah-langkah paling keras sejak awal pandemi serta aturan-aturan yang termasuk paling berat di dunia.
Kota itu sudah mencatat lebih dari 171.000 total infeksi dengan sekitar 160.000 di antaranya sejak awal Februari akibat varian Omicron yang sangat menular.
Baca juga: Hong Kong Tes Massal 7 Juta Warganya, Target 1 Juta Per Hari
Pemerintah sudah menyampaikan kepada masyarakat dalam konferensi pers beberapa hari lalu bahwa kematian sebagian besar terjadi pada orang-orang yang belum divaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.