Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Tes Massal 7 Juta Warganya, Target 1 Juta Per Hari

Kompas.com - 23/02/2022, 20:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

HONG KONG, KOMPAS.com - Hong Kong akan melakukan tes Covid-19 pada seluruh populasinya pada Maret karena peningkatan tajam jumlah kasus di sana.

Setiap warganya akan dites sebanyak tiga kali, menurut salah satu pemimpin di Hong Kong, Carrie Lam, dalam konferensi pers Selasa (22/2/2022).

Carrie mengatakan kapasitas tes kota tersebut akan ditambah menjadi 1 juta per hari. Beberapa tempat seperti kampus akan diubah menjadi tempat tes dan isolasi.

Baca juga: Kisah Pilu Para Orang Tua Hong Kong, Harus Rela Dipisahkan dari Bayinya yang Positif Covid-19

"Karena kami memiliki populasi tujuh juta orang, kegiatan tes ini akan memakan waktu tujuh hari," ujar Carrie.

Ia mengatakan, pemerintah tidak mempertimbangkan opsi lockdown seperti yang diterapkan China daratan.

Hong Kong mencatat kasus harian baru sebanyak 5.000 per hari sejak 15 Februari. Jumlah sebanyak ini berpotensi membuat sistem kesehatan kota tersebut terbengkalai.

Sejak angka kasus naik di awal tahun, kota tersebut telah mencatat hampir 54.000 kasus dan 145 kematian.

Baca juga: Hong Kong Perintahkan Pengujian Covid-19 Massal untuk Seluruh Penduduk Kotanya

Perintah untuk melakukan tes seluruh warga muncul setelah pemerintah China mengerahkan tenaga kesehatan untuk membantu menekan penyebaran di kota tersebut pekan lalu.

Infrastuktur baru tengah dibangun di kota tersebut untuk menyediakan fasilitas isolasi bagi warga yang positif Covid-19 demi meringankan beban rumah sakit.

Pekan lalu, belasan pasien terpaksa dirawat di luar fasilitas kesehatan, di tengah udara dingin, karena kapasitas beberapa rumah sakit yang sudah mencapai 100 persen.

Hal ini masih terjadi meski Hong Kong telah menerapkan salah satu aturan terketat di dunia dalam menangkal Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Hong Kong Tak Terkendali, Ribuan Orang Melarikan Diri ke China Daratan

Aturan tersebut menyebabkan banyak penerbangan tidak diizinkan mendarat dan penumpang dilarang masuk.

Carrie mengatakan, larangan penerbangan dari sembilan negara, termasuk Australia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris akan tetap berlaku sampai 20 April. Beberapa negara lainnya mungkin akan ditambahkan dalam daftar.

Perkumpulan lebih dari dua orang dilarang di kebanyakan tempat, termasuk sekolah, gym, dan salon.

Carrie juga berharap sekolah yang saat ini sedang melakukan pembelajaran daring bisa melakukan kelas tatap muka di bulan April.

Baca juga: “Stabilkan dan Kendalikan”, Xi Jinping Serukan Keprihatinan atas Wabah Covid-19 Hong Kong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com