Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-14 Serangan Rusia ke Ukraina, Sanksi Baru ke Rusia, Listrik Chernobyl Terputus, 1.335 Korban Sipil

Kompas.com - 10/03/2022, 06:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Memasuki hari ke-14 serangan Rusia ke Ukraina, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sejauh ini telah memverifikasi 1.335 korban sipil di Ukraina, termasuk 474 tewas dan 861 terluka. Tetapi jumlah ini sebenarnya kemungkinan akan lebih tinggi.

Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 11.000 tentara Rusia. Sementara Rusia telah mengonfirmasi kerugian sekitar 500 pasukan.

Kepala Program Pangan Dunia menyatakan lebih dari 3 juta orang Ukraina akan membutuhkan bantuan makanan.

David Beasley, direktur eksekutif badan PBB, bertemu dengan menteri luar negeri Polandia, Zbigniew Rau, untuk membahas membantu para pengungsi yang tiba di Polandia.

Berikut rangkuman peristiwa penting yang terjadi sejauh ini.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Ukraina Tak Lagi Tuntut Keanggotaan NATO | Biden Ditolak Arab Saudi dan UEA

Pembukaan koridor kemanusiaan

Pihak berwenang Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa koridor kemanusiaan harus memungkinkan penduduk kota-kota Mariupol, Enerhodar, Sumy, Izyum dan Volnovakha yang dibombardir berat, serta kota-kota di sekitar Kyiv termasuk Bucha, Irpin dan Hostomel, untuk pergi.

Ukraina juga menyerukan agar pasukan Rusia menghormati " komitmen publik resmi" untuk gencatan senjata.

Tetapi penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Vadym Denysenko mengatakan Moskow "sebagian besar gagal" mematuhi perjanjian ini.

Warga sipil tidak dapat meninggalkan Izyum karena serangan Rusia yang terus berlanjut di wilayah Kharkiv timur, kata gubernur regional, Oleh Synyehubov, menambahkan bahwa bus yang dimaksudkan untuk mengevakuasi mereka masih menunggu di pintu masuk kota.

Warga sipil menyeberang di bawah jembatan yang hancur saat mengungsi dari kota Irpin dekat Kyiv ibu kota Ukraina, Senin (7/3/2022). Rusia hari itu mengumumkan gencatan senjata lain dan membuka jalur pengungsian bagi warga sipil untuk keluar dari Ukraina.AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Warga sipil menyeberang di bawah jembatan yang hancur saat mengungsi dari kota Irpin dekat Kyiv ibu kota Ukraina, Senin (7/3/2022). Rusia hari itu mengumumkan gencatan senjata lain dan membuka jalur pengungsian bagi warga sipil untuk keluar dari Ukraina.

Baca juga: China Akan Beri Bantuan Kemanusiaan Rp11,3 Miliar ke Ukraina

Pembicaraan di Turki

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan melakukan perjalanan ke Turki untuk melakukan pembicaraan pada Kamis (10/3/2022) dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.

Serangan terencana di wilayah pemberontak

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah memperoleh dokumen rahasia, yang membuktikan bahwa Ukraina merencanakan serangan Maret terhadap separatis, yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Kementerian menerbitkan enam halaman dokumen yang dikatakan menunjukkan Kyiv merencanakan serangan militer di daerah pemberontak yang didukung Rusia di Donbas. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen menurut laporan Al Jazeera.

Baca juga: Kiriman Senjata dari Barat ke Ukraina Sudah Mulai Digunakan, Bagaimana Pengaruhnya?

Sanksi ke Rusia

Inggris meluncurkan sanksi penerbangan baru, yang memberinya kekuatan untuk menahan setiap pesawat Rusia, dan melarang ekspor penerbangan atau barang terkait ruang angkasa ke Rusia.

Larangan AS atas impor minyak Rusia mendorong kenaikan harga minyak lebih lanjut. Harga minyak telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi tetangganya pada 24 Februari.

Efek ekonomi

McDonald's, Starbucks, dan L'Oreal menutup sementara semua gerai di Rusia. Coca-Cola dan Pepsi menghentikan penjualan di negara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Singapura Kerja Keras Bersihkan 400 Ton Minyak Tumpah di Pulau Sentosa

Global
Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Global
KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

KBRI Canberra dan CESA Perpanjang MoU Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia

Global
Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Serangan Drone Sebabkan Kebakaran di Tangki Minyak Rusia, Ukraina Belum Klaim

Global
Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Nasib Para Ibu Tunggal Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

Internasional
Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Ketahuan Mencontek Pakai Alat AI Canggih, Mahasiswa Turkiye Ditangkap

Global
Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Apa Dampaknya?

Internasional
Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Terapi Telan Ikan Mentah di Hyderabad India untuk Obati Asma

Global
Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Argentina Bongkar Panel Surya yang Salah Dipasang di Sisi Perbatasan Chile

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Pasifik, Dekat Korea Selatan dan Jepang

Global
Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Global
Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com