Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Irigasi Jenius di Spanyol Peninggalan Umat Muslim Ribuan Tahun Lalu

Kompas.com - 04/03/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

VALENCIA, KOMPAS.com - Matahari masih malu-malu mengintip di ufuk timur dan kehangatan sinarnya belum terasa benar di kawasan Kota Tua di Valencia, Spanyol, namun pasar induk Mercado Central sudah ramai pembeli.

Sejumlah orang tampak mengantre di lapak daging dan pria di balik meja etalase sibuk mengiris daging ham tipis-tipis. Dengan cekatan, dia melayani beragam permintaan para pembeli sembari sesekali menunduk guna menghindari kaki-kaki hewan yang tergantung di atas etalase.

Di lapak boga bahari, keranjang-keranjang es tertata rapi. Beragam ikan, teri, hingga lobster berada di dalamnya, memikat pengunjung yang lewat. Ada pula lapak yang khusus menjual bekicot, sedangkan lapak lainnya menjual saffron.

Baca juga: Pengusiran Morisco, Pembersihan Sisa-sisa Peradaban Islam di Spanyol

Dari semua lapak tersebut, lapak buah dan sayur menjadi pusat perhatian para pembeli. Selain karena berada di tengah Mercado Central, lapak ini menjual hasil tani yang memikat—gemuk-gemuk dan berwarna cerah.

Semua sayur dan buah tersebut berasal dari La Huerta, sebuah kawasan ladang seluas 28 kilometer persegi di sekeliling Kota Valencia.

Encarna Folgado, pemilik lapak Frutas y Verduras Folgado, telah berdagang selama lebih dari 45 tahun. Dia membeli semua sayur musiman langsung dari para petani di kawasan La Huerta. Jika Anda ingin membeli kacang-kacangan untuk membuat masakan tradisional paella Valenciana, Anda perlu mengunjungi lapak Folgado.

"Ferrraura yang dipakai (untuk memasak) harus berwarna hijau cerah, tapi jangan juga terlalu cerah," kata Folgado, merujuk kacang berbentuk ladam yang memenuhi keranjang.

Kacang rochet yang berwarna merah dan hijau harus selebar beberapa sentimeter dan lebih tebal sedikit. Adapun kacang butterbeans paling bagus dimakan saat mulai beralih dari kuning ke hijau.

Baca juga: Promosikan Industri Daging Babi, Kelompok di Spanyol Buat Ribuan Origami berbentuk Babi

Di samping kacang-kacangan, lapak Folgada menjual brokoli, paprika merah, bawang putih, dan daun bawang.

Semuanya adalah hasil panen La Huerta setiap tahun, meskipun kawasan itu begitu dekat dengan kota terbesar ketiga Spanyol. Rahasianya terletak pada jaluran irigasi, selokan, dan pintu air yang diciptakan bangsa Moor yang beragama Islam dan menguasai kawasan ini 1.200 tahun lalu.

Sistem irigasi menyalurkan air dari Sungai Turia ke berbagai lahan di kawasan La Huerta.VISIT VALENCIA via BBC INDONESIA Sistem irigasi menyalurkan air dari Sungai Turia ke berbagai lahan di kawasan La Huerta.

Setiap delapan kanal irigasi, atau disebut acequias, menyalurkan air dari Sungai Turia ke berbagai saluran cabang menggunakan gravitasi. Cabang-cabang itu kemudian mendistribusikan air ke ribuan bidang lahan di seluruh ladang.

Jumlah air yang diterima setiap bidang lahan bukan diukur menggunakan skala volume, tapi dengan seberapa baik aliran sungai. Satuan ukurnya disebut fila (yang berarti 'baris').

Ukuran ini mewakili hak seseorang terhadap porsi air dalam waktu tertentu; siklus irigasi biasanya berlangsung satu pekan, tapi jika aliran sungai rendah maka siklusnya diperpanjang.

Baca juga: 10 Nelayan Tewas dan 11 Lainnya Hilang Saat Kapal Spanyol Tenggelam di Kanada

Sistem ini jenius dan luar biasa efisien. Setiap bidang lahan menerima akses air yang sama selama periode waktu yang sama—di manapun lahan itu berada. Tiada kekurangan air pada sistem irigasi ini, pada musim kering sekalipun.

Hasilnya, panen yang sukses dan jenis tanamannya pun sangat beragam. Sebagai contoh, ada varietas beras berusia sekian abad yang masih ditanam di sekitar Danau Albufera, sebelah selatan kota; kemudian tanaman unik seperti kacang chufa (yang digunakan untuk membuat minuman lokal horchata) ditanam di bagian utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com