MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan pada Selasa (1/3/2022), bahwa dirinya telah memerintahkan lebih banyak pasukan untuk menuju wilayah selatan negaranya, dekat perbatasan dengan Ukraina.
Hal itu dilaporkan oleh kantor berita Belta.
Tetapi, Lukashenko mengeklaim, pasukan Belarus, sekutu dekat Rusia, tidak akan ambil bagian dalam serangan ke Ukraina.
Baca juga: Dialog Perdana Rusia-Ukraina di Perbatasan Belarus Berakhir Tanpa Terobosan yang Jelas
Pada hari keenam invasi Rusia ke Ukraina, dia mengatakan pada pertemuan dewan keamanannya bahwa dirinya akan mengirim lima kelompok pertempuran taktis untuk melindungi selatan.
Kelompok pertempuran ini akan terdiri dari ratusan tentara yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja dan artileri.
“Helikopter dan pesawat tempur sudah melindungi perbatasan selatan,” katanya dalam pertemuan itu, dikutip dari AFP.
Menjelaskan keputusannya untuk tidak mengirim pasukan ke Ukraina, dia berkata, "Itu bukan tugas kami".
Lukashenko juga mengatakan dia mengirim pasukan ke barat ke perbatasan negara itu dengan Polandia.
Baca juga: Yang Dikatakan Ukraina dan Rusia Jelang Dialog di Perbatasan Belarus
"Dalam keadaan apa pun, kami tidak boleh membiarkan invasi pasukan NATO di wilayah Belarus, atau setidaknya operasi di wilayah kami," katanya.
Pekan lalu Lukashenko diketahui telah mengizinkan pasukan Rusia menggunakan wilayah Belarus untuk menyerang Ukraina dari utara.
Pada Senin (28/2/2022), pihak berwenang mengumumkan bahwa referendum yang diadakan pada hari sebelumnya telah memilih untuk mengizinkan negara itu menjadi tuan rumah senjata nuklir dan pasukan Rusia secara permanen, bagian dari paket reformasi yang juga memperpanjang kekuasaan Lukashenko.
Lukashenko mengatakan dirinya telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tambahan rudal anti-pesawat S-400 Rusia, untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan baratnya.
Beberapa sudah dikerahkan di sepanjang perbatasan selatan dengan Ukraina.
Baca juga: Belarus Gelar Referendum, Dorong Hubungan Lebih Erat dengan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.