Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Rebut Chernobyl, Dubes Ukraina: Kalau Meledak Lagi, Seluruh Eropa Kena

Kompas.com - 25/02/2022, 19:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin pada Jumat (25/2/2022) memperingatkan, jika reaktor di Cherboyl ada yang meledak lagi, seluruh Eropa termasuk Rusia bisa terkena dampaknya.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl saat ini telah direbut Rusia, menurut konfirmasi dari penasihat kantor kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak, Kamis (24/2/2022).

"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang sama sekali tidak berguna oleh Rusia," katanya dikutip dari Reuters.

Baca juga: Putin Sebut Rusia Punya Senjata Nuklir, Perancis: NATO Juga Punya!

"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," imbuhnya.

Dubes Hamianin kemudian mewanti-wanti, kalau sampai reaktor di Chernobyl meledak lagi, maka memori kelam 1986 saat bencana nuklir terjadi di kawasan itu akan terulang lagi.

"Semua orang mengerti apa itu saat 1986 ketika pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl meledak. Dan saya berharap banyak orang akan mengerti apa yang bakal terjadi jika beberapa korban lain, beberapa reaktor pembangkit lainnya meledak lagi."

"Itu akan mencakup seluruh Eropa, dan mungkin seluruh wilayah, atau juga Afrika dan Asia. Dan pastinya Belarus, Rusia, dan Eropa," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/2/2022).

Hamianin juga mengatakan, satu kota di negaranya jatuh ke tangan Rusia.

Sementara itu, beberapa kota besar lainnya dikepung dari berbagai sisi, tetapi dapat terlindungi dan dipertahankan secara efisien.

"Tidak ada ancaman langsung bagi keamanan, tetapi satu kota diduduki dan saya berharap itu hanya satu," ucap Hamianin.

Dalam keterangan yang diterima Kompas.com dari Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia, disebutkan bahwa kota yang diduduki Rusia itu adalah Konotop.

Baca juga: Rusia Kalah di 3 Kota Ukraina, tapi Duduki Konotop dan Kepung Kota Lainnya

"Situasi di Ukraina sekarang sangat dinamis dan berubah setiap beberapa jam, terutama karena serangan udara, pemboman, dan hantaman rudal," lanjut Hamianin.

"Tentara kami berhasil menembak jatuh beberapa helikopter, pesawat, dan juga beberapa rudal, tetapi beberapa di antaranya mengenai warga sipil dan obyek industri."

Pasukan Rusia menghadapi perlawanan sengit Ukraina di Chernihiv sehingga tak mampu menguasainya. Rusia lalu melewati kota itu untuk menuju Kiev.

Kemudian di selatan, Rusia melancarkan agresi untuk menduduki Melitopol.

Di dalam Donetsk, Rusia belum berhasil mencapai batas administratif wilayah itu beserta Luhansk, tetapi terus menembaki Operasi Pasukan Gabungan.

Rusia juga kalah di Kharkiv dan Valuykiv. Pasukan Pertahanan Ukraina terus melakukan pertempuran defensif.

Perang Rusia vs Ukraina hingga Jumat (25/2/2022) telah menewaskan 137 tentara Ukraina, sedangkan 360 lainnya luka-luka.

Baca juga: Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com