Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Siap Berikan Sanksi ke Rusia Setelah Putin Akui Donetsk dan Luhansk

Kompas.com - 23/02/2022, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

UKRAINA, KOMPAS.com - Sejumlah negara siap memberikan sanksi kepada Rusia setelah Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina timur, yakni Donetsk dan Luhansk.

Presiden Rusia pada Senin (21/2/2022), bahkan telah memerintahkan kepada kementerian pertahanan Rusia untuk mengerahkan apa yang disebutnya sebagai pasukan penjaga perdamaian ke dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri tersebut.

Hal ini pun dianggap oleh sejumlah pihak dapat meningkatkan kekhawatiran akan perang yang akan segera terjadi di Eropa.

Baca juga: 4 Negara yang Bergabung dengan Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Lantas, mana saja negara yang siap memberikan sanksi kepada Rusia?

1. Amerika Serikat (AS)

Presiden AS Joe Biden telah mengatakan pada Selasa (22/2/2022), bahwa AS akan memberlakukan sanksi tahap pertama terhadap Rusia karena telah melancarkan invasi ke Ukraina dan berjanji bahwa akan ada lebih banyak sanksi lagi apabila ada serangan lebih lanjut.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan AS akan menjatuhkan sanksi terhadap dua lembaga keuangan besar Rusia dan utang negara Rusia.

Sanksi dijatuhkan terhadap elit Rusia dan anggota keluarga mereka juga.

"Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina. Rusia sekarang tidak dapat disangkal bergerak melawan Ukraina dengan mendeklarasikan negara-negara merdeka ini," kata Biden, dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2022).

AS sebelumnya telah menjanjikan sanksi berat terhadap Rusia jika menginvasi Ukraina, yang sebelumnya didefinisikan Gedung Putih sebagai setiap pergerakan pasukan melintasi perbatasan.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Pertama ke Donetsk dan Luhansk di Ukraina Usai Diakui Rusia

AS mengerahkan alat sanksinya yang paling kuat, menempatkan elit Rusia dan dua bank dalam daftar Warga Negara yang Ditunjuk Secara Khusus, secara efektif mengeluarkan mereka dari sistem perbankan AS, melarang mereka berdagang dengan orang Amerika, dan membekukan aset AS mereka.

Biden mengatakan sanksi dalam tahap awal diterapkan pada bank VEB dan bank militer Rusia - Promsvyazbank, yang melakukan kesepakatan pertahanan.

Dia mengatakan sanksi terhadap utang negara Rusia berarti pemerintah Rusia akan terputus dari pembiayaan Barat.

"Ketika Rusia merenungkan langkah selanjutnya, kami juga menyiapkan langkah selanjutnya," kata Biden.

"Rusia akan membayar harga yang lebih mahal jika melanjutkan agresinya, termasuk sanksi tambahan," ungkap Presiden Biden.
Biden sendiri mengatakan AS akan terus memberikan bantuan pertahanan ke Ukraina tetapi tidak berniat memerangi Rusia.

Dia mengizinkan pergerakan tambahan pasukan AS yang sudah ditempatkan di Eropa untuk memperkuat sekutu Baltik Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Baca juga: Putin Kerahkan Tentara Rusia ke Donetsk dan Luhansk, Perang Kian Dekat?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com