ROMA, KOMPAS.com - Pemilihan presiden atau pilpres Italia 2022 dimulai pada Senin (24/1/2022).
Pilpres Italia dimulai ketika parlemen Italia memberikan suara yang prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari.
Pada pemilihan presiden Italia 2022, Perdana Menteri Mario Draghi diperkirakan akan mengambil jabatan tersebut, tetapi berisiko membuat pemerintah tidak stabil.
Baca juga: Jelang Pilpres Italia, Silvio Berlusconi Diiklankan 1 Halaman Penuh di Korannya Sendiri
Dikutip dari AFP pada Minggu (23/1/2022), berikut adalah rincian sistem pilpres Italia 2022 dan para kandidatnya.
Lembaga itu terdiri dari anggota dua kamar parlemen - 630 anggota parlemen dan 321 senator - ditambah 58 delegasi wilayah Italia.
Dalam tiga putaran pertama pemungutan suara, pemenang harus mendapatkan setidaknya dua pertiga mayoritas. Dari putaran keempat, mayoritas mutlak sudah cukup.
Pemungutan suara dilakukan secara tertutup dan langsung di aula debat Kamar Deputi yang lebih rendah, dengan hanya satu putaran sehari yang direncanakan karena aturan virus corona.
Dengan Covid-19 yang saat ini tersebar luas di Italia, sebuah tempat pemungutan suara drive-through didirikan di tempat parkir untuk memungkinkan orang-orang yang memiliki penyakit memberikan suara dari kendaraan.
Presiden Italia adalah kepala negara dan menjunjung tinggi konstitusi Italia, yang menjadi republik setelah referendum usai Perang Dunia II.
Peran kunci presiden Italia termasuk menunjuk perdana menteri, dan atas saran yang terakhir, menunjuk menteri-menteri di pemerintahan.
Presiden Italia memiliki kekuasaan untuk membubarkan parlemen, berkonsultasi dengan para ketua lembaha pemerintah, dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali undang-undang tersebut.
Arbitrase dengan cara ini menjadi sangat penting di saat krisis politik. Presiden Sergio Mattarella yang keluar adalah yang menunjuk Mario Draghi sebagai Perdana Menteri pada Februari 2021.
Presiden Italia juga mengangkat sepertiga dari anggota mahkamah konstitusi dan berhak memberikan grasi.
Baca juga: Jelang Pilpres Italia 24 Januari, Bisakah Silvio Berlusconi Jadi Presiden?